Pernahkah kamu menonton film koboi? Selain aksi tembak menembak dari atas kuda, juga celana jeans yang dikenakan para pengembala sapi dalam film tersebut. Menurut beberapa cerita, jeans dipopulerkan sejak tahun 1850. Berawal dari seorang pemuda Eropa bernama Levi Strauss yang mencoba menjual tenda kanvas kepada para penambang emas di San Fransisco. Namun ternyata mereka lebih tertarik pada celana panjang dan memesannya kepada Levi, maka sejak itulah kata Levi’s Strauss identik dengan celana jeans panjang.
Seiring perkembangan dunia fashion, jeans tidak hanya dibuat dalam bentuk celana saja, namun dikreasikan menjadi berbagai jenis pakaian lintas gender. Untuk urusan busana, kaum wanita lah yang lebih memiliki banyak variasi dibanding pria. Beberapa aksesori wanita seperti tas mengalami modifikasi dengan menggunakan bahan jeans.
Membahas jeans, setiap orang tentunya memiliki pendapat berbeda. Meski pada kenyataannya jeans import masih dianggap lebih berkelas, namun ada juga yang masih memilih jeans lokal. Alasannya, kualitas lokal tidak kalah bagus dengan jeans import, selain nyaman dipakai, harganya pun bisa terjangkau.
Beberapa tahun silam celana dan jaket bahan jeans kerap mewarnai aksi panggung para rocker. Dengan sobekan di bagian lutut atau paha, seolah memberi kesan garang dan gentle. Sebagai publik figur tentu saja mereka menjadi trendsetter pada saat itu, sampai akhirnya jeans semakin populer di masyarakat.
Terlepas dari harga dan kualitasnya. Ada saja orang yang beranggapan bahwa celana jeans tetap keren meski warnanya mulai pudar dan terdapat sobekan pada bagian tertentu. Mungkin dari inspirasi tersebut, desainer fashion mengkreasikan model celana jeans dengan sobekan untuk menambah unik rancangannya. Ibarat memiliki mobil antik, semakin lama umurnya namun tetap keren saat dipakai.
0 comments:
Post a Comment