05 July 2014

Petualangan Ke Pulau Mimpi

Pulau Mimpi Peter Pan

Ketika Wendy melanjutkan cerita untuk adik-adiknya, Peter Pan datang menghampirinya, sejak tadi ia mendengarkan dongeng di balik jendela luar rumah. Dan karena bayangannya telah menempel lagi, sambil tersenyum manis ia berkata, "Terima kasih, senang berkenalan denganmu."
"O ya, ini adik-adikku John dan Michael," kata Wendy memperkenalkan kedua adiknya. Pada saat John dan Michael memberi salam "Selamat malam", tiba-tiba ada sesuatu yang bersinar, "Klip....! Ia adalah Teikan, si peri kecil.

"Senang berkenalan denganmu Wendy. Sebagai tanda terima kasih, kami berikan butir-butir mutiara ini," kata Peter Pan. Wendy langsung mengenakan kalung mutiara itu.
"Eh Wendy, aku ingin minta tolong padamu untuk bersama-sama pergi ke pulau mimpi. Tapi karena Papa dan Mama tak ada, bukankah engkau harus bercerita untuk adik-adik manis ini?"
Begitu Wendy mengangguk "Ya" Peter Pan mengeluarkan bubuk sinar dan menaburkannya pada semua. Lalu, terjadilah hal yang aneh, perlahan-lahan badan mereka mengangkasa.

"Nah, sekarang kita berangkat!" kata Peter Pan memimpin di depan dan yang lainnya mengikuti terbang ke langit. Setelah terbang beberapa saat, hari berubah menjadi pagi. "Hei semuanya, itulah Pulau Mimpi." Sebuah pulau yang berwarna hijau menonjol di atas laut yang luas.
Pada saat itu. "Dhuar...! Bum..." Sebuah peluru meriam datang menyerang.
"Brengsek! Ini pasti perbuatan Kapten Hook, si perompak!" gerutu Peter Pan.

Lengan kanan Kapten Hook terpotong pada saat pertempurannya dengan Peter Pan dulu, lalu lengan yang terpotong itu dimakan oleh buaya. Karena itu ia amat dendam pada Peter Pan. Peter Pan berkata dengan suara keras, "Ayo cepat lari ke rumah anak-anak!"
Tetapi sosok Wendy tidak terlihat dimana-mana. Lalu Peter Pan berkata, "Teikan, karena kau bercahaya, carilah dia! Cari dimana-mana!" teriak Peter Pan.

Setelah dimarahi, Teikan pergi terbang ke rumah anak-anak. Lalu ia berbohong kepada mereka, "Gawat! Peter Pan dibunuh oleh Wendy si tukang sihir!" Kemudian Wendy yang tak tahu apa-apa datang.

"Aku akan tembak musuh itu!" kata Tootoruzu si ahli panah sambil menarik busur panah, dan anak panahnya mengenai dada Wendy. (bersambung bag.3)

0 comments:

Post a Comment