Dunia Afrina

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

05 November 2018

Mengunjungi Taman Labirin Balai Kota Bandung



Balai Kota ini merupakan pusat pemerintahan Kota Bandung. Di Balai Kota Bandung terdapat taman yang luas, sekarang terkenal dengan nama Taman Labirin.

Taman Balai Kota Bandung ini pun semakin populer sejak kehadiran Taman Labirin. Bagi saya, tempat ini sangat menarik dan nyaman untuk sekedar menikmati suasananya dibawah keteduhan pohon yang rindang . Ditengah keramaian Kota Bandung, tempat ini memberikan kesejukan tersendiri. Di hari libur sekolah, saya menyempatkan datang ke Taman Labirin bersama keluarga untuk sekedar menikmati suasananya.

Di tengah-tengah Taman Labirin juga terdapat pohon-pohon rindang yang menambah asri. Taman ini mengusung konsep ekologi dan estetika sebagai paru-paru kota. Taman Labirin ini menjadi salah satu spot buat selfie favorit warga kota Bandung. Saat libur sekolah,  saya dan keluarga datang ke taman ini untuk sekedar cari tempat piknik yang murah meriah. Di taman ini.saya bisa berfoto, bermain dan menelusuri taman untuk sekedar mengabadikannya

15 July 2018

Outbound di Villa Kancil



Villa Kancil memiliki berbagai wahana yang menarik dan dijamin akan disukai baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Selain wahana permainan, Villa Kancil juga menyediakan fasilitas cottage bagi Anda yang ingin bermalam disini, juga ada beberapa saung yang disewakan jika Anda hanya sekedar ingin menikmati pemandangan Villa Kancil. Villa Kancil berlokasi di Jalan Raya Desa Padamukti, Kampung Bojong Bubu, Solokan Jeruk, Padamukti, Solokan Jeruk, Majalaya, Jawa Barat 40382

20 June 2018

Pengalaman Tampil di atas Panggung



Dalam pendidikan anak usia dini membutuhkan banyak kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satunya tampil dalam kegiatan bernyanyi di atas panggung. Pengalaman bernyanyi di atas panggung memang tidak semua anak memiliki keberanian untuk tampil.

11 May 2014

Menanam Pohon Untuk Masa Depan

Hutan

Menanam pohon bukan hal baru bagi kita namun kegiatan menanam pohon perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan alam di masa depan. Indonesia memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia dengan kekayaan alam yang luar biasa besar dan dianggap sebagai paru-paru dunia. Namun demikian masih dihadapkan pada persoalan degradasi hutan dan lahan serta pembalakan liar, penjarahan, kebakaran hutan, dan sebagainya.

Di sekitar tempat kita berada masih banyak hutan yang kritis, bukit-bukit yang gundul, lahan kosong yang tidak terurus dan tidak jelas pemiliknya, lahan tegal dan pekarangan terbuka, jalan gersang, perkantoran, tempat publik dan tempat ibadah yang belum memiliki ruang hijau yang memadai.

Apabila upaya rehabilitasi terhadap lokasi-lokasi tersebut tidak segera dilakukan, maka yang terjadi kita akan menuai bencana dikemudian hari. Kejadian tersebut sebenarnya telah kita rasakan di beberapa wilayah Indonesia yaitu dengan terjadinya bencana banjir dan longsor yang menyebabkan kerugian harta benda, juga korban jiwa, serta dimungkinkan akan mengalami bencana kekeringan di musim kemarau.

21 April 2014

Momen Kebangkitan Emansipasi Perempuan

RA KARTINI
Peringatan Hari Kartini memberikan motivasi dan inspirasi yang tidak pernah habis. Setiap tanggal 21 April setiap elemen bangsa memperingatinya dengan berbagai kegiatan yang dimeriahkan dengan aneka lomba baik tata rias wajah, pameran busana, maupun mengenai seminar kecantikan yang dapat digali dengan berbagai hikmah sangat besar.

Memaknai Hari Kartini bukan saja sekedar momen kebangkitan emansipasi perempuan dalam berbagai bidang dan profesi. Dibalik semua itu, Hari Kartini menjadi sumber inspirasi kebangkitan ekonomi dan kebangkitan kompetensi kaum perempuan, sehingga dapat bersaing dengan kaum pria dalam berbagai bidang kehidupan. Kebangkitan kompetensi unggulan kaum perempuan inilah hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian kita semua.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Berikut Judul Buku Populer RA. Kartini

Habis Gelap Terbitlah Terang
Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.

Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.

Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.

Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.

Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.

Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.

Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.

Panggil Aku Kartini Saja
Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.

Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht.

Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902, dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging, bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut, yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorang vegetarian.[3] Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno.

Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.

"Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi. (Wikipedia)

04 April 2014

Menggenggam Dunia dengan Ilmu

Dunia Afrina
Setelah dibagikan buku raport, anak-anak merasakan kegembiraannya karena mereka telah naik kelas. Ungkapan kegembiraan tersebut adalah hal wajar ketika mereka memperoleh hasil nilai terbaik sebagai jerih payah dalam menimba ilmu di sekolah. Perjuangan gigih untuk memperoleh nilai terbaik dari setiap mata pelajaran merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi mereka.

Begitu pula para orang tua, kegembiraan mereka yang terpenting anak-anak berprestasi dan rajin sekolah. Itu pula harapan orang tua. Bahkan orang tua biasanya selalu berpesan harus berpendidikan lebih dari apa yang mereka peroleh. Kalimat seperti peupeuriheun kolot, atuh anak mah kudu leuwih batan kolot.

Kewajiban anak-anak memang menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal kelak saat bekerja. Dengan berbekal ilmu tidak akan berat dibawa kemana pun. Dengan ilmu pula mungkin saja dunia akan dikuasai. Dunia akan digenggam dengan ilmu, kata orang-orang bijak. Karena itu wajar juga jika anak-anak perlu penyegaran dengan keinginan berwisata atau dibelikan sesuatu yang diinginkan anak-anak.

Setelah menimba ilmu di sekolah, tampaknya memang melelahkan. Tetapi jerih payahnya itu menghasilkan ilmu yang bermanfaat. Islam telah memberi petunjuk bahwa tolabul ilmu faridlotan ala kulli Muslim atau wajib hukumnya bagi setiap muslim menimba ilmu. Demikian pentingnya peranan ilmu sehingga ada di antara anak-anak cerdas pemikirannya, lebih giat dan rajin menimba ilmu untuk bekal kelak nanti. Seperti dalam pepatah tadi, mereka bisa menggenggam dunia dengan ilmu. Ia baru berhenti jika waktu tidur tiba.

15 November 2013

Merintis Kebiasaan Membaca dan Menulis Sejak Usia Dini

Komputer Anak
Menumbuhkembangkan kebiasaan menulis dan merintis kebiasaan membaca sejak dini merupakan bagian dari kreatifitas pribadi. Kegiatan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Dalam perkembangannya menulis memiliki fungsi yang lebih luas dan bukan hanya sekedar referensi fungsi bahasa semata.

Dalam intensitas hidup keseharian, seringkali menjadikan tulisan sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dan akan terjadi. Bahkan dikalangan remaja pada umumnya, kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi sebuah gaya hidup khususnya dalam hal pengaktualisasian segenap perasaan atau media curahan jiwa yang diformulasikan ke dalam bentuk cerita, puisi, ataupun karangan. Dengan demikian, keterampilan dalam menulis bukan hanya berkaitan dengan masalah komunikasi atau bahasa, tapi lebih dari itu, menulis dapat menjadi wahana positif bagi pengaktualisasian ekspresi khususnya para remaja.

Kegiatan menulis merupakan ciri peradaban sebuah bangsa. Hal ini tentunya menegaskan bahwa tulisan merupakan titik tolak penggalian sebuah sejarah peradaban manusia. Maka dari itu dengan adanya tulisan, kesinambungan sejarah serta proses transformasi pengetahuan senantiasa terjaga. Melalui tulisan, himpunan perkembangan dan pengetahuan dan teknologi seperti yang ada saat ini dapat diakomodasikan.

Istilah menulis kreatif dapat dipastikan bahwa hal ini memiliki tujuan yang jelas yaitu membangun pribadi yang kreatif. Kehadiran generasi dengan kepribadian yang kreatif tersebut diharapkan akan mempengaruhi kemajuan untuk kemudian hari. Karena tantangan di masa depan adalah pada sisi kreatifitas itu sendiri. Inspirasi tersebut tentunya perlu dikembangkan kembali, baik melalui transfer teori dan sharing pengalaman kepada generasi muda lainnya, hal ini penting untuk membangun pemahaman dan menggali ide kreatif sehingga mampu menjadi pribadi yang mandiri.