Dunia Anak

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

Showing posts with label Diary. Show all posts
Showing posts with label Diary. Show all posts

01 January 2014

Tahun Baru Semangat Baru, Happy New Year 2014



Foto Kembang Api
Tahun 2013 telah berganti dan kini tiba saatnya menyambut lembaran baru diawal tahun 2014. Selamat Tahun Baru 2014 - Happy New Year "Tahun Baru Semangat Baru". Selamat menyambut mentari pagi...

23 December 2013

Kasih Sayang Ibu Tetap Abadi

Kasih Sayang Ibu Tetap Abadi. Itulah kalimat yang dapat saya tulis untuk mengungkapkan pengorbanan ibu kepada anaknya. Sejak anak dilahirkan, hampir setiap saat ia selalu merawat kami penuh kasih sayang tanpa mengenal batasan waktu. Dengan kesabaran dan ikhlasan ia pun berupaya bekerja eksta ketika sang anak membutuhkan perlindungan. Ketika dalam masa pertumbuhan, kami belajar mengenali keluarga terdekat, belajar mengenali lingkungan untuk kemandirian kelak. Begitu besar perhatian seorang ibu. Saat kami dewasa, pengorbanannya tiada henti hingga kami pun berperan menjadi seorang ibu. Keceriaan masa kecil, kini sudah tergantikan oleh keceriaan putri kami. Semoga pelajaran paling berharga ini bermanfaat bagi kami dan anak-anak hingga sepanjang masa.

 
#Afrina dan #Zahra bersama nenek. Begitu besar perhatiannya sehingga tak ada yang dibedakan diantara kami. Kami menyayangi semuanya

 
#Afrina dan #Zahra saat didampingi ibu

19 September 2013

Langit Biru di Sore Hari yang Cerah

Langit Biru Sore

Halo semuanya! Sore ini begitu cerah, meskipun udara terasa sedikit hareudang bayeungyang—bahasa Sunda untuk panas yang lembap. Tapi suasana hati tetap sejuk karena langit tampak biru bersih tanpa awan. Cahaya matahari yang mulai condong ke barat memberikan semburat keemasan yang cantik. Dari teras rumahku yang mungil, aku bisa melihat semua warna sore itu seperti lukisan yang hidup.

Setiap kali cuaca cerah seperti ini, suasana di sekitar rumah menjadi lebih ramai dan ceria. Anak-anak tetangga satu per satu keluar membawa sepeda roda tiga mereka, siap bermain di taman kecil yang ada di ujung jalan. Suara tawa mereka bersahutan, membaur dengan suara roda sepeda yang berputar di jalanan paving yang bersih. Para ibu duduk berderet di bangku taman, berbincang sambil sesekali melambaikan tangan memanggil anak-anak yang terlalu jauh bermain.

Walaupun aku, Afrina, baru berusia dua tahun, aku sudah cukup lihai naik sepeda roda tiga milikku. Memang belum bisa mengayuh dengan lancar, tapi ibu selalu dengan sabar mendorongku dari belakang. Duduk di atas sadel kecil itu sambil menikmati angin sore, membuatku merasa seperti petualang kecil yang sedang menjelajahi dunia. Dan rasanya menyenangkan sekali!

Di sisi taman, ada pohon ketapang besar yang daunnya selalu berjatuhan saat sore tiba. Di bawah pohon itu, biasanya aku duduk bersama ibu sambil makan potongan buah dingin dari rumah. Kadang kami membawa buku cerita bergambar, dan ibu akan membacakannya dengan suara lembut. Dari sinilah aku mulai suka melihat langit sore dan segala keindahan di sekitarku—burung-burung kecil beterbangan, dan suara jangkrik mulai terdengar pelan.

Rumahku tidak besar, tapi penuh kehangatan. Halaman depannya ditanami bunga kertas dan beberapa tanaman hias dalam pot warna-warni. Ayah menanam cabai dan tomat di sudut belakang, dan setiap sore, beliau menyiram tanaman sambil menyapaku di taman. Lingkungan kami masih asri, meskipun berada di pinggiran kota. Tetangga-tetangganya ramah, dan suasana sore selalu terasa damai.

Sore hari seperti ini sering menjadi momen terbaik dalam sehari. Setelah tidur siang dan minum susu, aku bisa bermain sambil belajar mengenal lingkungan. Aku mengenal suara motor lewat, suara lonceng penjual roti keliling, dan bahkan suara ayam tetangga yang mulai kembali ke kandang. Semua menjadi bagian dari cerita kecilku tentang rumah dan masa kecil yang bahagia.

Langit biru, suara tawa, dan hangatnya tangan ibu—semuanya menjadi bagian dari sore yang tidak terlupakan. Aku bersyukur tinggal di lingkungan yang menyenangkan, di rumah yang penuh kasih sayang. Dan seperti langit yang cerah, semoga hariku dan harimu selalu dipenuhi warna-warna kebahagiaan.

17 September 2013

Aku Harus Senantiasa Bisa Bersyukur

Afrina Faiqa - Dunia Afrina

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali disibukkan oleh rutinitas, keinginan, dan harapan yang belum tercapai. Tanpa disadari, kita lupa untuk berhenti sejenak dan menyadari begitu banyak nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan kepada kita. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah kunci ketenangan hati dan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Melalui doa dan rasa syukur, kita belajar untuk lebih ikhlas, rendah hati, dan menerima takdir-Nya dengan lapang dada.

Bersyukur bukan hanya sekadar mengucapkan “Alhamdulillah”, tetapi juga tercermin dalam sikap dan perbuatan sehari-hari. Ketika kita mampu mensyukuri hal-hal kecil, seperti udara segar, kesehatan, keluarga, dan kesempatan belajar, maka Allah akan menambahkan nikmat-Nya. Seperti dalam firman-Nya: "Jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah nikmat kepadamu..." (Q.S. Ibrahim: 7). Oleh karena itu, memperbanyak doa dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah sangat penting untuk membentuk pribadi yang sabar dan penuh rasa syukur.

Salah satu doa yang dapat diamalkan untuk memohon kepada Allah agar senantiasa diberikan hati yang bersyukur adalah doa dari Nabi Sulaiman dalam Q.S. an-Naml ayat 19. Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada diri sendiri, tetapi juga kepada kedua orang tua kita. Selain itu, doa ini juga memohon agar kita diberikan kemampuan untuk melakukan amal saleh yang diridai Allah dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang saleh.

Doa Agar Senantiasa Bisa Bersyukur
"Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa ‘alaa walidayya wa an a’mala saalihan tardaahu wa adkhilnii birahmatika fi ‘ibaadikas saalihiin"
Artinya:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
(Q.S. an-Naml [27]: 19)

10 September 2013

Merayakan Ulang Tahun di Bulan September Ceria: Momen Spesial Penuh Cinta

Kue Pelangi Ulang Tahun

Bulan September selalu membawa suasana yang berbeda. Udara yang mulai sejuk, langit yang cerah, dan nuansa penuh semangat menjadikannya waktu yang istimewa. Terlebih, bulan ini menyimpan salah satu momen paling berharga dalam hidupku: ulang tahun anakku tercinta. Momen sederhana tapi penuh makna ini selalu aku nanti dengan penuh rasa syukur.

Tahun ini, ulang tahunnya jatuh di hari Minggu yang cerah. Sejak pagi, rumah sudah dipenuhi dengan keceriaan kecil. Tak ada pesta mewah atau dekorasi berlebihan, hanya beberapa balon warna-warni, kue ulang tahun buatan sendiri, dan doa hangat dari kami sekeluarga. Justru kesederhanaan itulah yang membuat suasananya begitu akrab dan membekas di hati.

Kejutan kecil kami siapkan bersama ayahnya. Sebuah kado sederhana yang sudah dia idamkan sejak lama, dibungkus rapi dan disembunyikan di balik meja. Ketika dia menemukannya, sorot matanya yang berbinar adalah hadiah terindah bagi kami. Senyumnya, pelukannya, semua menjadi bagian dari cerita manis di bulan September ceria ini.

Kami pun menyempatkan momen ini untuk mengenang perjalanan tumbuh kembangnya. Dari langkah pertama hingga celoteh lucunya yang kini makin pintar. Setiap tahun yang berlalu terasa begitu cepat, namun setiap ulang tahun selalu jadi pengingat bahwa cinta kami untuknya tumbuh lebih dalam dari waktu ke waktu.

Sebagai ibu, tak ada hal yang lebih membahagiakan daripada melihat anak tumbuh dengan sehat, bahagia, dan penuh cinta. Itulah mengapa momen ulang tahun bukan hanya soal usia, tapi tentang rasa syukur, harapan, dan doa terbaik yang selalu menyertai setiap langkahnya ke depan.

Bulan September memang tak hanya tentang angka dan hari. Ia adalah bulan yang menyimpan tawa, pelukan hangat, dan kenangan indah keluarga. Dan untukku, ulang tahun anakku di September ceria adalah bukti bahwa kebahagiaan sejati datang dari cinta yang tumbuh di dalam rumah.

25 March 2012

Terbang Menuju Bintang di Sebelah Kananku: Cerita Harapan dan Mimpi Seorang Ibu

tinker bell

Kalau engkau terbang menuju bintang di sebelah kananku, teruslah terbang hingga sampai ke negeri impian yang penuh keajaiban. Di sanalah para peri kecil dan putri bermain riang bersama anak-anak. Negeri itu tak bisa ditemukan di peta mana pun, hanya bisa dijangkau melalui mimpi-mimpi indah seorang anak yang tidur dengan damai. Sebuah tempat magis di mana kebahagiaan tidak pernah berakhir.

Di negeri impian itu, para peri tak pernah tumbuh dewasa. Mereka hidup dalam dunia penuh warna, tawa, dan keceriaan yang tiada henti. Mereka menari di antara kelopak bunga yang bersinar, dan setiap langkah mereka meninggalkan jejak cahaya yang menyala lembut. Ketika engkau sampai di sana, senyummu akan menjadi cahaya paling terang, membimbing langkah mereka yang lain.

Malam ini, kau tidur dengan tenang di sampingku, ditemani bintang-bintang yang setia berkelip dari balik jendela. Di pelukanku, kau terlelap dengan senyum mungil di bibirmu. Setiap mimpi yang kau lewati adalah penyembuh letihku, obat dari hari-hari yang melelahkan. Bulan di langit menjadi payung harapan, menjagamu hingga fajar menyingsing.

Aku ingin selalu menjadi pendamping setiamu. Setiap malam adalah kesempatan bagiku untuk melindungimu, menyelimutimu dengan doa dan kasih sayang. Kau adalah harapanku, semangatku, dan alasan aku terus melangkah. Dalam tidurmu, aku melihat masa depan yang indah. Masa depan yang semoga kau jalani dengan penuh semangat, keberanian, dan kecerdasan.

Malam ini bukan sekadar waktu untuk beristirahat, tapi adalah waktu di mana harapan tumbuh. Harapan bahwa kau akan menjadi anak yang hebat—cerdas, penyayang, dan tangguh dalam menghadapi dunia. Dalam doa-doa yang terucap di hati, aku titipkan masa depanmu kepada semesta. Semoga cahaya dari bintang di sebelah kananku akan selalu membimbing langkahmu.

Anakku, kelak jika kau membaca ini, ingatlah bahwa cinta ibu tidak pernah padam. Dari malam-malam penuh dongeng dan mimpi, dari pelukan hangat sebelum tidur, hingga langkah-langkah kecil yang kau ambil dalam hidup. Aku akan selalu ada untukmu—dalam setiap bintang yang bersinar dan setiap mimpi yang membawa kita ke negeri keajaiban.

01 March 2012

Refleksi Malam: Harapan untuk Masa Depan Anak Pertama

Harapan malam ini kusiapkan untuk hari esok. Kelak suatu hari nanti jika aku sudah dapat memahami makna semua ini, semoga tidak melupakan hari kemarin. Dan itulah sebabnya mengapa aku belum bisa memaknai semuanya, karena memang aku belum saatnya untuk memikirkan hal terberat dalam kehidupan. Jika kelak dewasa nanti mungkin saja dapat aku cerna makna sebenarnya. Yang dapat aku rasakan malam ini adalah dengan sabar menunggu mentari pagi tetap bersinar lagi.

Dalam gelapnya malam yang penuh kecemasan, aku merenung tentang masa depan anak pertamaku yang baru saja lahir. Perasaan campur aduk memenuhi hati—antara bahagia menyambut kehidupan baru dan takut menghadapi tantangan yang datang. Kehidupan sebagai orang tua ternyata tidak hanya soal memberi, tapi juga tentang belajar memahami dunia dari awal lagi. Aku sadar bahwa tanggung jawab besar ini adalah anugerah sekaligus ujian yang harus dijalani dengan ketulusan dan ketabahan.

Setiap tangisan kecil dari buah hatiku seolah menjadi pengingat bahwa waktu berjalan cepat. Masa depan adalah misteri, namun cinta seorang orang tua harus tetap menjadi cahaya di tengah ketidakpastian. Aku menuliskan semua ini sebagai bagian dari catatan perjalanan hidup, agar suatu hari nanti ketika anakku tumbuh besar, ia tahu bahwa ia hadir di dunia ini dengan segala harapan dan ketulusan. Di tengah kekhawatiran tentang pendidikan, ekonomi, dan kehidupan sosial ke depan, aku percaya bahwa niat baik akan selalu menemukan jalannya.

Menjadi ayah untuk pertama kalinya mengajarkan aku arti kesabaran yang sesungguhnya. Tak ada buku panduan yang benar-benar bisa menjelaskan bagaimana menjadi orang tua yang baik. Namun malam ini aku belajar, bahwa harapan dan cinta adalah fondasi utama dalam membangun masa depan yang lebih cerah. Jika hari ini terasa berat, semoga esok memberi pelajaran baru yang lebih bermakna. Dan dalam tiap lelah, selalu terselip doa agar anak ini tumbuh dalam lindungan Tuhan dan dikelilingi oleh kebaikan.

Di tengah perjalanan hidup yang tak menentu, aku ingin terus menulis—merekam setiap perasaan, tantangan, dan momen berharga. Diary ini bukan hanya untukku, tapi juga untuk siapa saja yang sedang berada di titik yang sama: saat awal menjadi orang tua, saat bingung harus melangkah ke mana. Semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi pengingat, bahwa setiap malam gelap akan digantikan pagi yang terang. Dan bersama cinta, tak ada yang terlalu berat untuk dilalui.