Dunia Afrina

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

09 July 2014

Kuku Menyala Saat Terima Telepon

Lumi Deco Nail

Produk baru produsen mainan asal Jepang, Takara Tomy Arts, terbilang unink, yakni kuku palsu yang dilengkapi antena kecil dan lampu LED. Menariknya, mainan yang disebut Lumi Deco Nail itu dapat berinteraksi dengan smartphone. Sebab, ketika didekatkan ke smartphone melalui koneksi Near Field Connection (NFC), kuku itu akan menyala.

Mungkin mainan ini terlihat aneh, Namun, di Jepang mendandani kuku atau maincure art sangatlah populer. Kuku palsu bisa dihias dengan berbagai ornamen, warna, dan bentuk. Nah, apa yang dilakukan Takara Tomy Arts ini adalah membawa tren tersebut ke level berikutnya. Lampu LED di kuku tersebut tidak hanya akan menyala ketika ada koneksi NFC dari smartphone, juga kartu langganan kereta api di Jepang. Rencananya "Lumi Deco Nail" akan dijual di Jepang total 16 model jika dikonversi ke Rupiah dengan kisaran harga Rp. 135.000,- Sangat unik.

08 July 2014

Asus ZenFone Teknologi Hyper-Threading

Asus Zenphone 4

Intel semakin serius menggarap pasar smartphone. Setelah sebelumnya mengegarai model Lenovo K900 dan Samsung Galaxy Tab 3 10.1, kini prosesor Intel digunakan di smartphone Asus ZenFone terbaru yang harga banderolnya mulai Rp. 1.000.000.

Prosesor multi-core dirangkaian Asus ZenFone menggunakan teknologi Hyper-Threading milik prosesor Intel Atom, efektif untuk menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan. Tak perlu khawatir ponsel jadi lemot karena terlalu banyak memakai aplikasi.

Asus ZenFone 4 menggunakan layar 4 inci WVGA (800x480 pixel), RAM 1GB, kamera 5 MP, dan prosesor Intel Atom Z2520 dual-core 1.2 GHz dengan teknologi Quad-Thread Hyper-Threading. Harganya Rp. 1.099.000. Sementara, Asus ZenFone5 dibekali layar 5 inci 720p IPS, RAM 1GB, kamera 8 MP, dan prosesor dual-core 2GB Intel Atom Z2580 dengan Quad-Thread Hyper-Threading. Harganya Rp. 2.099.000. Terakhir adalah Asus ZenFone6 yang memiliki layar 6 inci IPS 720p, RAM 1 GB, kamera 13 MP, dan procesor yang sama dengan ZenFone5. Phablet ini dibanderol Rp.3.099.000.

Hyper-Threading adalah teknologi milik Intel yang memungkinkan CPU untuk bekerja pada beberapa aliran data secara bersamaan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi. Umumnya prosesor single-core memang hanya bisa memproses satu aliran data atau tugas pada satu waktu.

Alasan Asus memilih prosesor Intel Atom sebagai otak di ZenFone karena performa yang tinggi itu bisa dicapai dengan harga yang sangat kompetitif. (source: Asus-ZenFone4)

Terbang Menuju Pulau Mimpi

Shipboat Peter Pan

Petualangan di Pulau Mimpi, benar-benar mendebarkan. Biarpun kecil namun Peter Pan sanggup menghadapi bahaya yang mengancam keselamatan teman-temannya. Peter Pan dan Teikan terbang tinggi ke langit.

Pada saat itu, Wendy terlihat akan menerjunkan diri ke laut.
"Peter Pan, tolooooong!" teriak Wendy. Pada saat itu, Peter Pan terbang dengan kecepatan tinggi, dan kemudian menolong Wendy yang akan jatuh.
"Nah, kalian semua boleh bunuh para perompak ini!" teriak Peter Pan.
Anak-anak dibebaskan oleh Peter Pan, mereka mengumpulkan tenaga, lalu melawan para perompak itu. Kemudian, Kapten Hook dan para perompak lainnya, dilempar ke laut dan dimakan buaya.

"Asyik! Sejak saat ini kita bisa hidup tenang!" kata anak-anak sambil terbang dengan gembira.
"Sekarang, ayo kita antarkan Wendy dan adik-adiknya sampai di rumahnya di London!" kata Peter Pan.
Kemudian Peter Pan menaburkan bubuk sinarnya, lalu kapal perompak itu mengangkasa. Akhirnya setelah sampai di kota London, Peter Pan berkata,
"Sekarang turun dari kapal, dan terbanglah!"
"Selamat tinggal Wendy. John, Michael," kata Peter Pan dengan sedih.
"Tunggu, Peter Pan! Tinggallah di sini bersama kami," pinta Wendy. Setelah Wendy berkata demikian Peter Pan menjawab.
"Kalau aku hidup di dunia manusia, aku tak bisa menjadi dewasa. Karena itu sebaiknya aku kembali pulang ke pulau mimpi," kata Peter Pan agak menyesal tak bisa memenuhi permintaan Wendy. Lalu kapal perompak yang membawa Peter Pan, terbang menuju Pulau Mimpi dan menghilang di tengah bulan. (Tamat)

07 July 2014

Sepotong Kue Buat Peter Pan

Teikan and Peter Pan Flying

Kapten Hook sangat kejam, ia menaruh racun dalam kue yang dibuat Wendy untuk menjebak dan membunuh Peter Pan. Sepertinya Kapten Hook sduah tahu bahwa Peter Pan akan segera menolong anak-anak yang akan dijadikan sanderanya.

Kapten Hook sambil tertawa berkata,"Peter Pan pun mengerti. Lalu kalian semua, akan kujadikan umpat buaya!" Teikan yang mengetahui keadaan itu, mengintip diam-diam. Wah, Gawat! setelah para perompak keluar, tak lama kemudian Peter Pan kembali.

Peter Pan membaca surat yang tergeletak di atas meja dekat kue buatan Wendy. "Terima kasih Wendy," katanya sambil akan memasukan kue ke dalam mulutnya. Tapi tiba-tiba, Teikan muncul, dan menjatuhkan kue itu.

"Susah-susah Wendy membuat kue ini... kau benar-benar keterlaluan!" bentak Peter Pan. Sambil menangis, Teikan memakan sepotong kue. "Ukh! Aduuuh... sakit, Peter Pan... Anak-anak dibawa para perompak..." Setelah berkata begitu, Teikan mati.

"Teikan! Tolonglah akau. Jangan mati!" teriak Peter Pan.
Ketika setetes air mata Peter Pan yang hangat jatuh di dada Teikan, Teikan menjadi hidup kembali.
"Ah, Teikan... syukurlah. Nah, ayo kita tolong anak-anak itu!" ajak Peter Pan kepada Teikan.
Peter Pan dan Teikan terbang tinggi ke langit. Pada saat itu, Wendy terlihat akan menerjunkan diri ke laut.
"Peter Pan, tolooooong!" teriak Wendy. Pada saat itu, Peter Pan terbang dengan kecepatan tinggi, dan kemudian menolong Wendy yang akan jatuh.

Nah, bagaimana nasib Wendy yang akan terjun ke laut? Dapatkan Peter Pan menolongnya. Tunggu kisah Peter Pan selanjutnya. (bersambung bag.6)

06 July 2014

Jebakan Kapten Hook

Peter Pan and  Captain Hook Fighting

Dalam pertemuannya dengan Riri, Peter Pan kemudian membawa anak-anak ke perkampungan Indian. Lalu, untuk anak-anak itu, orang-orang desa menyelenggarakan sebuah ritual pesta. Dum, dum, dum, dum, demikian lah Peter Pan dan Riri menari dengan gembira mengikuti irama genderang.

Karena Wendy tak diajak menari bersama-sama oleh Peter Pan, ia merasa tak berguna di situ sehingga ia memutuskan untuk pulang. Wendy mengajak anak-anak pulang, lalu ia membuat sebuah kue, dan sebuah surat. Dalam suratnya, Wendy mengungkapkan kekesalannya.
"Peter Pan, kami semua kembali ke rumah di London. Aku sudah membakar kue ini, makanlah. Selamat tinggal." dalam surat yang ditulis Wendy.

Tetapi, pada saat itu Kapten Hook sedang mengintip diam-diam di luar jendela dan merencanakan jebakan Kapten Hook untuk Peter Pan. "Bagus... kalau mereka semua kutangkap, pasti akan gampang menangkap Peter Pan. Hei kalian, ayo tangkap semua anak-anak itu!" pekik Kapten Hook kepada anak buahnya. Dok, dok, dok... ! para perompak itu datang menyerang.

Anak-anak bukan main terkejut, mereka bermaksud melarikan diri tetapi mereka semua ditangkap oleh para perompak itu, dan diikat dengan tali. "Begitu Peter Pan kembali, kalian semua akan dibunuh," bisik Kapten Hook pada anak-anak. Mendengar itu secara spontan anak-anak berteriak, "Wa, ha, ha, ha! Apa kau bisa secerdik itu!"

"Peter Pan akan mati dengan racun ini," kata Kapten Hook sambil meneteskan racun ke kue buatan Wendy. Baik Wendy dan anak-anak, sambil menangis mereka berkata, "Stop! Jangan lakukan hal yang kejam itu!" Kapten Hook sambil tertawa berkata,"Peter Pan pun mengerti. Lalu kalian semua, akan kujadikan umpat buaya!" Teikan yang mengetahui keadaan itu, mengintip diam-diam. Wah, Gawat! setelah para perompak keluar, tak lama kemudian Peter Pan kembali.
(bersambung bag.5)

Pertemuan Peter Pan dan Kapten Hook

Peter Pan dan Kapten Hook

Dalam petualangannya ke negeri mimpi, Peter Pan menyuruh kawan-kawannya untuk menyelamatkan anak-anak dirumah. Setelah dimarahi, Teikan pergi terbang ke rumah anak-anak. Lalu ia berbohong kepada mereka, "Gawat! Peter Pan dibunuh oleh Wendy si tukang sihir!" Kemudian Wendy yang tak tahu apa-apa datang. "Aku akan tembak musuh itu!" kata Tootoruzu si ahli panah sambil menarik busur panah, dan anak panahnya mengenai dada Wendy.

"Bruk" Wendy jatuh ke tanah.
Peter Pan yang datang kemudian memeluk Wendy yang terjatuh, lalu bertanya kepada semuanya, apa sebabnya Wendy meninggal.
"Jadi karena Teikan berbohong, Wendy terbunuh.
Teikan! Aku tak mau melihatmu lagi," geram Peter Pan.

Sambil menangis, Teikan pergi terbang. Lalu Peter Pan mencabut anak panah itu. Lalu, Wendy kembali bernafas. Ternyata anak panah itu mengenai kalung mutiaranya. "Syukurlah Wendy... kau selamat berkat kalung mutiara ini," kata Peter Pan bersyukur. Semua orang amat gembira. Lalu Wendy membacakan anak-anak sebuah cerita yang menarik. Pada saat itu, di luar rumah, ternyata Kapten Hook dengan diam-diam sedang mengintip keadaan di dalam. Tetapi, kemudian... tik, tik, seekor buaya yang mengeluarkan bunyi jam, perlahan-lahan mendekati Kapten Hook.

Pada waktu memakan lengan Kapten Hook, jam tangannya ikut tertelan. Sampai sekarang pun masih berdetik di dalam perut buaya. "Hii...toloooong...,"jerit Kapten Hook, lari ketakutan.
Di rumah anak-anak, Wendy berlaku sebagai pengganti ibu dan hidup berbahagia dengan anak-anak. Pada suatu hari, pada saat semuanya pergi untuk bermain dengan putri duyung pulau, buaya menahan Riri, seorang anak suku Indian. Peter Pan terbang ke angkasa menolong Riri.

"Terima kasih, Peter Pan, sebagai tanda terima kasih, aku mengundangmu ke desaku," kata Riri.
(bersambung bag.4)

05 July 2014

Petualangan Ke Pulau Mimpi

Pulau Mimpi Peter Pan

Ketika Wendy melanjutkan cerita untuk adik-adiknya, Peter Pan datang menghampirinya, sejak tadi ia mendengarkan dongeng di balik jendela luar rumah. Dan karena bayangannya telah menempel lagi, sambil tersenyum manis ia berkata, "Terima kasih, senang berkenalan denganmu."
"O ya, ini adik-adikku John dan Michael," kata Wendy memperkenalkan kedua adiknya. Pada saat John dan Michael memberi salam "Selamat malam", tiba-tiba ada sesuatu yang bersinar, "Klip....! Ia adalah Teikan, si peri kecil.

"Senang berkenalan denganmu Wendy. Sebagai tanda terima kasih, kami berikan butir-butir mutiara ini," kata Peter Pan. Wendy langsung mengenakan kalung mutiara itu.
"Eh Wendy, aku ingin minta tolong padamu untuk bersama-sama pergi ke pulau mimpi. Tapi karena Papa dan Mama tak ada, bukankah engkau harus bercerita untuk adik-adik manis ini?"
Begitu Wendy mengangguk "Ya" Peter Pan mengeluarkan bubuk sinar dan menaburkannya pada semua. Lalu, terjadilah hal yang aneh, perlahan-lahan badan mereka mengangkasa.

"Nah, sekarang kita berangkat!" kata Peter Pan memimpin di depan dan yang lainnya mengikuti terbang ke langit. Setelah terbang beberapa saat, hari berubah menjadi pagi. "Hei semuanya, itulah Pulau Mimpi." Sebuah pulau yang berwarna hijau menonjol di atas laut yang luas.
Pada saat itu. "Dhuar...! Bum..." Sebuah peluru meriam datang menyerang.
"Brengsek! Ini pasti perbuatan Kapten Hook, si perompak!" gerutu Peter Pan.

Lengan kanan Kapten Hook terpotong pada saat pertempurannya dengan Peter Pan dulu, lalu lengan yang terpotong itu dimakan oleh buaya. Karena itu ia amat dendam pada Peter Pan. Peter Pan berkata dengan suara keras, "Ayo cepat lari ke rumah anak-anak!"
Tetapi sosok Wendy tidak terlihat dimana-mana. Lalu Peter Pan berkata, "Teikan, karena kau bercahaya, carilah dia! Cari dimana-mana!" teriak Peter Pan.

Setelah dimarahi, Teikan pergi terbang ke rumah anak-anak. Lalu ia berbohong kepada mereka, "Gawat! Peter Pan dibunuh oleh Wendy si tukang sihir!" Kemudian Wendy yang tak tahu apa-apa datang.

"Aku akan tembak musuh itu!" kata Tootoruzu si ahli panah sambil menarik busur panah, dan anak panahnya mengenai dada Wendy. (bersambung bag.3)

Dongeng Pendek Peter Pan

Peter Pan

Di kota London, Inggris, ada seorang anak perempuan yang bernama Wendy. Wendy hidup bahagia dengan Papa Mama yang baik, John dan Michael adik-adiknya serta Nana seekor anjing.

Pada suatu malam, Papa dan Mamanya pergi keluar.
"Wendy, jaga rumah baik-baik ya. Tidurkan Michael sore-sore," kata Mama.
Begitu Papa dan Mama pergi, Wendy berkata kepada adik-adiknya, "John, Michael, tidur ya." Lalu ia pun mulai bercerita tentang Cinderela. Mereka mendengarkan dengan cermat tanpa gerak. Ketika sampai pada malam dimana Cinderela dipelakukan dengan jahat oleh ibu tirinya. "Kok kejam begitu!" tiba-tiba terdengar suara seorang anak laki-laki.

"Siapa kau?" tanya Wendy heran.
"Aku Peter Pan yang terbang dari pulau mimpi. Aku selalu mendengarkan ceritamu di luar jendela," kata anak laki-laki itu memberi salam. "Bahaya di sana, ayo masuk ke dalam," kata Wendy, kemudian Peter Pan masuk dengan meloncati jendela. Guk! Guk! Nana sang anjing menggigit bayangan Peter Pan.
"Nana! Berhentilah," teriak Wendy.

Wendy mengambil bayangan itu dari Nana, lalu dengan jarum dan benang ia menjahitnya ke telapak kaki Peter Pan. Dan karena bayangannya telah menempel lagi, sambil tersenyum manis ia berkata, "Terima kasih, senang berkenalan denganmu."
"O ya, ini adik-adikku John dan Michael," kata Wendy memperkenalkan kedua adiknya. Pada saat John dan Michael memberi salam "Selamat malam", tiba-tiba ada sesuatu yang bersinar, "Klip....! Ia adalah Teikan, si peri kecil.
"Senang berkenalan denganmu Wendy. Sebagai tanda terima kasih, kami berikan butir-butir mutiara ini," kata Peter Pan. Wendy langsung mengenakan kalung mutiara itu. (bersambung bag.2)