26 February 2014

Pembuat Lubang Perangkap Dalam Pasir

Ketika sedang bermain di halaman rumah nampak terlihat beberapa lubang kecil berbetuk corong di atas permukaan tanah yang berpasir dan gembur. Pola lubang-lubang tersebut sama dengan ukuran lubang disampingnya. Jika diamati dari dekat, sepintas tak ada yang mengira bahwa di dalam lubang itu berpenghuni. Lantas siapakah yang membuat lubang misterius tersebut?

Nah, untuk mengungkap siapa "pelaku" utama pembuat lubang tersebut, coba ambil sebatang lidi, secara hati-hati kita gali satu diantaranya dari lubang itu. Jika sedang beruntung, maka dari dalam lubang berpasir tersebut akan menyembul seekor hewan kecil sedikit lebih besar dari semut. Setelah nampak terlihat, binatang kecil ini lalu berupaya menghindarkan dirinya dari gangguan dengan cara bergerak mudur dan masuk kembali dalam lubang tersebut. Ia tidak serta merta bergerak maju untuk melarikan diri, namun hewan ini malah "parkir" ke dalam sarangnya. Oleh sebab itu, maka jenis binatang kecil tersebut dinamakan Undur-undur; karena ia bergerak mundur.

Undur-UndurCapung Jarum Undur-undur

Undur-undur (Myrmeleontidae) merupakan kelompok serangga kecil, Karena kebiasaan larvanya bergerak mundur ketika menggali sarangnya. Hewan ini membuat sarang dengan cara membuat lubang kecil yang membentuk corong untuk menjebak mangsanya. Sambil mengubur diri, undur-undur ini mengintai mangsanya. Jika ada seekor semut masuk di sisi sarangnya, ia akan menembakinya dengan butiran pasir sampai semut tersebut kehilangan pegangan dan terperosok tak berdaya masuk dalam perangkapnya kemudian ia akan memangsa semut tersebut dengan alat jepitnya.

Terdapat sekitar 2.000 spesies undur-undur yang tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah dengan bersuhu hangat dan berpasir. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama Antilion atau semut singa, karena kebiasaan larva-nya yang memburu semut dengan membuat jebakan berbentuk lubang kecil. Binatang undur-undur bermetamorfosis dari telur, larva, kepompong dan dewasa berubah menjadi capung jarum. Menurut beberapa penelitian di Indonesia, konon undur-undur ini dapat dimanfaatkan sebagai obat alternatif untuk penyakit stroke, diabetes, darah tinggi dan rematik.

0 comments:

Post a Comment