20 February 2014

Serbuk Bintang Dibalik Tembok Tinggi

stardust
Ini sebuah cerita dari negeri Inggris. Diceritakan disuatu padang rumput yang tenang terdapat desa kecil yang telah ada sejak 600 tahun yang dibangun di atas tonjolan granit. Disebelah timur desa tersebut ada tembok batu yang sangat tinggi. Desa tersebut dinamai desa Tembok.

Konon di desa tersebut, Tristan Thorn jatuh cinta pada si cantik Victoria Forester. Dan dari desa itu pula pada suatu senja di bulan Oktober yang dingin, Tristan membuat janji kepada Victoria. Janji gegabah yang membawanya berkelana ke negeri di balik tembok, menyebrangi padang rumput masuk ke Negeri Peri. Lalu dimulailah petualangan paling mendebarkan dalam kehidupan Tristan Thorn.

Perjalanan mendapat bintang jatuh membawa Tristan ke tempat misterius di luar tembok tinggi perbatasan desanya. Tak disangka Tristan menemukan bintang jatuh tersebut dalam wujud gadis cantik berambut pirang bernama Yvaine. Bukan hanya Tristan yang menginginkan bintang jatuh itu. Empat putra Raja Stormhold menginginkan bintang itu untuk mendapatkan tahta. Serta tiga penyihir jahat yang dipimpin Lamia menginginkan hati si bintang jatuh agar mereka muda kembali.

Dalam petualangannya tersebut, Tristan juga bertemu dengan pembajak bernama Kapten Shakespeare yang memiliki kapal terbang pencari petir dan pedagangnya, Ferdy the Fence, seorang penadah petir. Dengan keajaiban yang dimiliki, Tristan dan Yvaine pun harus bahu membahu saling membantu menyelamatkan diri dari kejaran Lamia dengan sepak terjangnya cukup sadis. Serbuk bintang mengajak kita terbang untuk berimajinasi ke negeri dongeng.

Stardust

Tokoh dalam cerita Stardust:
  • Tristran Thorn: Seorang pemuda pemalu, cerdas lagi pandai. Ia merupakan putra dari Dunstan Thorn yang kabarnya pernah menghamili seorang Peri. Ia jatuh cinta pada Victoria, kembang desa, dan demi cintanya itu ia rela menyeberang ke Negeri Peri untuk meraih sebuah bintang jatuh. Kelak Tristran menyadari bahwa si bintang jatuh berubah menjadi manusia, yaitu Yvaine. Meski begitu ia tetap bertekad membawanya ke desa Tembok.
  • Dunstan Thorn: Ayah Tristran Thorn, yang tujuh belas tahun lalu bertemu dengan seorang gadis Peri. Ia jatuh cinta pada si gadis dan melakukan hubungan intim dengannya. Sembilan bulan setelah itu seseorang mengirimkan buah hatinya, Tristran, melalui lubang di tembok.
  • Yvaine: Si Bintang Jatuh. Bintang akan berwujud manusia di Negeri Peri, dan batu meteorit biasa di dunia manusia. Jantungnya akan memberi kemudaan abadi. Ia seorang tokoh yang angkuh dan berlidah pedas pada awalnya, namun lambat laun kita tahu bahwa ia juga seorang gadis yang bijak lagi kuat. Yvaine dirantai oleh Tristran, untuk menepati janji si pemuda pada Victoria, dan mengalami petualangan-petualangan seru bersama. Meski pada awalnya Yvaine memebenci Tristran--yang menurutnya penyebab semua celaka itu--akhirnya keduanya bisa saling percaya.
  • Victoria Forester: Pujaan hati Tristran. Gadis ini adalah kembang desa, "gadis paling cantik dalam wilayah satu mil", tetapi juga seorang gadis yang angkuh. Ialah yang, secara tidak langsung, membuat Tristran menyeberang ke Negeri Peri, karena menjanjikan ciuman serta ikatan pernikahan pada Tristran bila ia kembali membawa bintang jatuh.
  • Kaum Lilim: Tiga bersaudari penyihir, dulu memerintah negeri yang telah punah, Carnadine. Mereka lalu tinggal di pondok reyot di tengah hutan Negeri Peri. Lilim yang turut andil dalam cerita ini adalah si Sulung, seorang Lilim bergaun merah yang tidak diketahui namanya, kecuali anonim Morwanneg ketika ia bertemu Madame Semele. Dialah yang terkuat dan bersenjatakan dua pisau: yang satu mirip parang, yang satu mirip belati. Ratu-penyihir ini melakukan perjalanan panjang mengejar Yvaine, demi mendapat kemudaan abadi.
  • Keluarga kerajaan Stormhold: Raja dan tujuh putranya--empat sudah mati--Secundus, Quintus, Quartus, Sextus--dan berwujud hantu, sementara tiga masih hidup--Primus, Tertius, Septimus. Mereka juga akan berubah menjadi hantu, bergabung dengan saudara-saudaranya yang lain, jika mati.

0 comments:

Post a Comment