Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di permukaan usus besar (colon cancer) atau rektum. Di Indonesia usia pengidap kanker usus besar semakin muda. Semakin mudanya usia penderita kanker usus besar berkaitan erat dengan gaya hidup dan pola makan sehari-hari. Banyak mengkonsumsi makanan berlemak, melupakan makan berserat (buah-buahan dan sayuran), merokok, dan kurang olahraga merupakan gaya hidup masyarakat perkotaan. Makanan lemak yang dibakar seperti sate yang berlebihan juga akan menambah risiko. Begitu juga makanan dengan bahan pengawet atau penambah rasa yang masuk dalam ketegori karsinogen atau bahan yang dapat mengubah sel normal menjadi abnormal (kanker).
Jika terjadi pendarahan dalam proses buang air besar secara terus menerus harus dicurigai bahwa siapa tahu gejala yang terjadi tersebut merupakan gejala awal terjadinya kanker usus besar. Untuk memastikan pasien menderita kanker usus besar atau tidak, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya tes darah samar pada feses dan kolonoskopi, yakni tes untuk mengambil polip dan mengambil contoh jaringan untuk dilakukan biopsi dengan alat yang dimasukkan ke dalam dubur sampai usus besar.
Gejala awal timbulnya Kanker Usus Besar:
- Adanya darah pada saat buang air besar;
- Penurunan berat badan drastis secara tiba-tiba;
- Rasa sakit di perut atau bagian belakang dan perut terasa kembung dan penuh meskipun sudah buang air besar.
- Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, berlangsung lebih dari enam minggu.
Faktor Resiko Kanker Usus Besar:
- Mengidap penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak terobati;
- Kebiasaan makan daging (merah);
- Kurang konsumsi buah-buahan serta sayuran dan ikan;
- Kurang aktifitas fisik;
- Berat badan berlebihan (overweight);
- Kebiasaan merokok;
- Resiko meningkat dengan bertambahnya usia.
- Adanya polip pada kolon khususnya polip jenis adenomatosa
- Riwayat kanker kolon dalam keluarga
- Ditemukan kejadian kanker ovarium (indung telur), kanker uterus, dan kanker payudara dalam keluarga.
0 comments:
Post a Comment