18 March 2014
Suara Jangkrik Penanda Gerakan
Di malam hari dalam semak-semak seekor jangkrik dewasa berkepala hitam mengkilap mengeluarkan suara cir-cir nya yang nyaring. Ketika kita mengendap dan mendekati arah suara binatang ini, tiba-tia ia menghentikan bunyinya karena indera pekanya. Dengan lampu senter, serangga ini akhirnya bisa ditemukan dan ditangkap lalu dimasukan ke dalam botol plastik yang telah diberi lubang agar oksigen tetap masuk kedalamnya.
Dalam botol plastik tersebut kita masukan sedikit pasir halus dan daun-daun segar untuk bersembunyi. Tak lupa memberikan makanan untuk jangkrik tersebut seperti buah-buahan atau kacang panjang untuk bisa bertahan hidup. Ketika botol yang berisi jangkrik kita simpan ditempat yang aman dan jauh dari suara berisik serta binatang peliharaan, tak lama kemudian serangga ini kembali mengeluarkan suara cir-cir nyaringnya. Saat kita penasaran ingin mengetahui bagaimana jangkrik tersebut mengeluarkan suaranya, seketika hewan ini kembali terdiam tak berbunyi. Selidik-selidik ternyata jangkrik tersebut bisa berbunyi nyaring karena gesekan-gesekan sayapnya.
Jangkrik atau cengkerik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik termasuk hewan omnivora. Suara yang dikeluarkannya tersebut hanya bisa dilakukan oleh jangkrik jantan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara jangkrik semakin keras dengan naiknya suhu disekitarnya. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies jangkrik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.
Konon pada jaman dahulu di negeri Cina, Jangkrik merupakan serangga penanda setiap gerakan. Dengan sensor dengarnya yang terdapat pada kedua kaki depannya. Hewan ini dapat menangkap bunyi gemerisik walaupun sangat lembut, sehingga jangkrik tersebut akan menghentikan suaranya. Ternyata suara jangkrik juga dapat mengusir para tikus.
0 comments:
Post a Comment