25 March 2014

Alat Komunikasi Burung Pelatuk

Burung Pelatuk

Mungkin kamu masih ingat film kartun Woody Woodpecker. Dalam film tersebut bercerita tentang tokoh seekor burung pelatuk yang kocak. Burung ini menjadi inspirasi Walter Lantz menciptakan karakter burung dalam filmnya yang pertama kali ditanyangkan di tahun 1957.

Nama burung pelatuk diberikan karena kebiasaan beberapa speiesnya menyadap dan mematuk batang pohon dengan paruhnya. Ini adalah alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, dan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau terowongan di pohon. Burung pelatuk ini akhirnya mengilhami Walter Lantz menciptakan tokoh kartun Woody Woodpecker.

Mula-mula, burung pelatuk mencari terowongan dengan menyadap batang. Begitu terowongan itu ditemukan, burung pelatuk memahat kayu sampai menciptakan pembukaan ke terowongan. Lalu menjulurkan lidahnya ke terowongan untuk mencoba mencari tempayak. Lidah burung pelatuk panjang dan berujung kait. Dengan lidahnya burung pelatuk menusuk tempayak dan menariknya keluar batang.

Beberapa jenis burung pelatuk dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, dengan 2 jari kaki mengarah ke depan, dan 2 lainnya ke belakang. Kaki-kaki itu, meski beradaptasi untuk berpegangan di permukaan vertikal, bisa digunakan untuk menggenggam atau bertengger. Beberapa spesies hanya memiliki 3 jari kaki. Lidah panjang yang ditemukan pada beberapa burung pelatuk dapat dijulurkan keluar untuk menangkap serangga.

0 comments:

Post a Comment