04 April 2014

Menggenggam Dunia dengan Ilmu

Dunia Afrina
Setelah dibagikan buku raport, anak-anak merasakan kegembiraannya karena mereka telah naik kelas. Ungkapan kegembiraan tersebut adalah hal wajar ketika mereka memperoleh hasil nilai terbaik sebagai jerih payah dalam menimba ilmu di sekolah. Perjuangan gigih untuk memperoleh nilai terbaik dari setiap mata pelajaran merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi mereka.

Begitu pula para orang tua, kegembiraan mereka yang terpenting anak-anak berprestasi dan rajin sekolah. Itu pula harapan orang tua. Bahkan orang tua biasanya selalu berpesan harus berpendidikan lebih dari apa yang mereka peroleh. Kalimat seperti peupeuriheun kolot, atuh anak mah kudu leuwih batan kolot.

Kewajiban anak-anak memang menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal kelak saat bekerja. Dengan berbekal ilmu tidak akan berat dibawa kemana pun. Dengan ilmu pula mungkin saja dunia akan dikuasai. Dunia akan digenggam dengan ilmu, kata orang-orang bijak. Karena itu wajar juga jika anak-anak perlu penyegaran dengan keinginan berwisata atau dibelikan sesuatu yang diinginkan anak-anak.

Setelah menimba ilmu di sekolah, tampaknya memang melelahkan. Tetapi jerih payahnya itu menghasilkan ilmu yang bermanfaat. Islam telah memberi petunjuk bahwa tolabul ilmu faridlotan ala kulli Muslim atau wajib hukumnya bagi setiap muslim menimba ilmu. Demikian pentingnya peranan ilmu sehingga ada di antara anak-anak cerdas pemikirannya, lebih giat dan rajin menimba ilmu untuk bekal kelak nanti. Seperti dalam pepatah tadi, mereka bisa menggenggam dunia dengan ilmu. Ia baru berhenti jika waktu tidur tiba.

0 comments:

Post a Comment