Dunia Anak

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

25 May 2014

Menempatkan Driftwood di dalam Akuarium

aksesori driftwood akuarium
Sepertinya dunia akuarium dapat memberikan ketenangan bagi penikmatnya. Ikan hias kecil yang hidup di dalamnya bergerak dalam ketenangan diantara gelembung udara kecil yang keluar dibalik sebongkah kayu driftwood yang dikelilingi tanaman dasar akuarium.

Dalam sebuah akuarium, selain ikan-ikan hias, tentu kita melihat pula tumbuhan hijau. Bentuk fisiknya amat beragam. Ada yang seperti pita berjurai ataupun mirip daun talas. Semua itu menciptakan penampilan yang menarik. Fungsi tanaman air seperti ini selain tempat berlindung dan menyimpan telur-telur ikan, juga dapat menyerap kandungan garam yang berlebihan sekaligus membersihkan udara yang masuk ke dalam air.

Setiap jenis tanaman dalam air memiliki daya tarik tersendiri apalagi jika dipadukan dengan unsur aksesoris lainnya yang lebih alami. Aksesoris tersebut bisa berupa Kayu Driftwood yang ditempatkan di dasar akuarium. Penempatan Driftwood bisa diatur sedemikian rupad dalam akuarium sehingga terkesan lebih alami. Kita dapat menyusunnya secara mendatar atau direbahkan sehingga seluruh permukaan kayu Driftwood menyentuh dasar akuarium.

Kayu Driftwood merupakan kayu alami yang sudah membusuk atau berlubang dan sering ditemukan ditepi pantai. Driftwood yang baik harus berbentuk indah dan tidak kaku. Memiliki kepadatan dan bobot yang cukup agar tidak terapung didalam akuarium serta tidak mudah membusuk. Untuk memilih kayu Driftwood diusahakan jangan terlalu keras. Beberapa jenis Driftwood yang biasa digunakan untuk memperindah akuarium diantaranya, Akar Bakau dan Rasamala atau santigi. Kini kayu Driftwood semakin mudah didapatkan karena beberapa toko penjual peralatan akuarium selalu menyediakan jenis kayu tersebut.

Taman Wisata Hutan Raya Djuanda

Area Goa JepangPintu Masuk Taman Djuanda

Taman Hutan Raya (THR) Djuanda atau dikenal juga Dago Pakar dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda yang berbentuk hutan lindung dengan nama Hutan Lindung Gunung Pulosari merupakan reservoir air bagi daerah Bandung. Di Taman Hutan Raya Djuanda ditanami dengan berbagai koleksi tanaman pohon-pohonan yang berasal dari berbagai daerah. Kerjasama pembangunan Kebun Raya Hutan Rekreasi tersebut melibatkan Botanical Garden Bogor (Kebun Raya Bogor) , dengan menanam koleksi tanaman dari di Bogor.

Letak Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, pada ketinggian antara 770 mdpl sampai 1330 mdpl. Di atas tanahnya yang subur terdapat sekitar 2500 jenis tanaman yang terdiri dari 40 familia dan 112 species. Pada tahun 1965 luas taman hutan raya baru sekitar 10 ha saja, namun saat ini sudah mencapai 590 ha membentang dari kawasan Pakar sampai Maribaya.

Untuk berwisata ke Taman Djuanda, di kawasan ini terdapat gua peninggalan Belanda dan Jepang. Gua Belanda yang dibangun pada 1941, konon gua ini berfungsi sebagai terowongan PLTA Bengkok. Adapun gua Jepang yang dibangun pada tahun 1942, digunakan sebagai daerah pertahanan. Gua-gua tersebut dibangun oleh tenaga romusa atau tenaga kerja paksa dari rakyat yang jumlahnya ribuan. Tidak sedikit diantara mereka yang tewas karena beban kerja terlalu berat tanpa diimbangi makanan.

Taman Hutan Raya Djunada diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1965 diresmikan oleh Gubernur Mashudi sebagai Kebun Raya Hutan Rekreasi Ir. H. Djuanda yang kemudian menjadi embrio Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang dikelola oleh Dinas Kehutanan (dulu Djawatan Kehutanan Provinsi Jawa Barat). Dikawasan ini juga terdapat curung atau air terjun Dago, Curug Dago dengan ketinggian 10 meter. Di dekat curung ini terdapat situs Prasasti Thailand.

20 May 2014

Berkreasi dengan Kerangka Udang

Gambar Udang

Yuk, Berkreasi dengan kerangka udang. Sambil belajar mewarnai sesuai kesukaan kamu dan gambar udang ini akan lebih menarik setelah diberi warna. Udang adalah hewan yang bernafas dengan insang dan hidup di air tawar atau air laut. Ciri tubuh udang beruas dengan kepala dan dada yang menyatu, dibagian kepalanya terdapat sepasang mirip antena yang berfungsi sebagai alat peraba, perasa, dan pencium didaerah terdekatnya.

Udang juga memiliki alat pencapit yang lebar untuk melemahkan mangsanya. Ia dapat lincah berenang dengan 5 (lima) pasang kaki renangnya yang terletak dibawah dekat ekor serta bergerak berjalan dengan 4 (empat) pasang disamping kiri kanan tubunya.

Untuk tetap bertahan hidup, udang biasa memangsa hewan kecil atau tumbuhan didalam air. Dengan mulut mungil yang berada di bagian anterior tubuhnya, mangsa yang tertangkap akan dimakannya. Udang memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.

Dalam proses pertumbuhannya, seekor udang mengalami pergantian kulit. Udang dewasa melakukan pergantian kulit (ekdisis) selama dua kali dalam setahun. Udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Udang mampu melakukan pemutusan sebagian anggota tubuhnya (autotomi), seperti memutuskan sebagian pangkal kakinya saat ditangkap, melalui proses regenerasi kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali. Nah, setelah mengetahui lebih singkat tentang udang, sekarang kamu tinggal berkreasi dengan mewarnai kerangka udang yang sudah disediakan. selamat mencoba.

Mengamati Langit dari Bosscha

Obesrvatorium Bosscha Bandung

Observatorium yang terletak di dekat Gunung Tangkuban Perahu ini diresmikan pada tanggal 1 Januari 1923. Observatorium Bosscha didesain oleh C.P.W. Schoemaker yang pembangunannya didanai oleh Rudolf Bosscha. Nama keluarga ini kemudian digunakan untuk nama observatorium sebagai bentuk penghormatan ayah Rudolf. Observatorium ini berguna untuk mengamati langit, keindahaan bintang, dan mempelajari ilmu astronomi. Saat terjadi gerhana bulan, matahari, atau fenomena alam lain di angkasa, Bosscha menjadi tempat favorit para astronom.

Ide pembangunan observatorium di Hindia Belanda dikemukakan oleh insinyur-astronom kelahiran Madiun, Joan George Erardus Gijsbertus Voûte. Beliau melihat bahwa penelitian astronomi terhambat karena kurangnya jumlah observatorium dan pengamat di Belahan Bumi Selatan. Pada awalnya, Voûte meneliti di Cape Observatory, Afrika Selatan, namun kurangnya dukungan pemerintah setempat membuat Voûte kembali ke Batavia, Hindia Belanda. Voûte berusaha mempengaruhi beberapa astronom di Belanda untuk membangun observatorium di Hindia Belanda. Persahabatan antara Voûte dengan pengusaha kaya Karel Albert Rudolf Bosscha dan Rudolf Albert Kerkhoven semakin memperkuat dukungan terhadap pembangunan Observatorium.

Teropong Bintang Bosscha

Objek wisata pendidikan ini berada di Kecamatan Lembang dan merupakan salah satu observatorium terbesar di Asia Tenggara. Sejak tahun 1928, Bosscha mempunyai reaktor angkasa seberat 17 ton, teropong sepanjang 11 meter dan bangunan kubah berdiameter 15 meter ini yang dapat berputar 360 derajat. Observatorium Boscha tidak dapat dikunjungi setiap saat karena peralatan yang ada di dalamnya memerlukan perawatan sehingga untuk waktu tertentu observatorium ini ditutup untuk jadwal kunjungan.

18 May 2014

Coloring Pages Fruits

Coloring Pages Mewarnai gambar buah-buahan (fruits) untuk anak-anak prasekolah. Isilah dengan warna menarik pada gambar buah-buahan dibawah ini, kemudian berkreasi sesuai warna kesukaan kamu. Buatlah warna yang interaktif dan sekarang kamu bisa memulainya. selamat berkreasi dengan warna imajinasimu.

Coloring Pages Fruits