Dunia Anak

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

23 February 2014

Menambahkan Tumbuhan Air dalam Akuarium

Fungsi aquarium adalah sebagai tempat khusus yang digunakan untuk memelihara ikan hias. Aquarium memiliki bentuk yang sangat bervariasi; ada yang berbentuk persegi panjang, heksagonal, oktagonal, bahkan bulat. Dari beragam akuarium tersebut, pada umumnya bentuk paling banyak dipilih adalah persegi panjang. Bentuk aquarium persegi panjang lebih mudah dalam perawatannya juga gampang dibersihkan.

Umumnya ada dua pilihan bagi pehobi ikan hias dalam menggunakan akuarium, antara lain membiarkan akuariumnya hanya berisi ikan hias saja tanpa tambahan aksesori sama sekali atau menambah beberapa aksesori seperti tanaman air ke dalam akuarium. Nah, sebelum menentukan pilihan tersebut ada baiknya kita mempertimbangkannya terlebih dahulu. Menambah aksesori yang berlebihan dalam akuarium bisa mengganggu gerakan bahkan melukai ikan hias karena benda yang ada didalamnya.



Beberapa aksesori yang dapat dimasukan ke dalam aquarium berisi ikan hias antara lain aneka tumbuhan air, pasir, hingga batuan berbentuk bulat atau lonjong yang teksturnya halus. Tanaman air yang dimasukan dalam akuarium adalah jenis tanaman air tawar. Upayakan hindari aksesori berupa tanaman air buatan dari plastik atau bebatuan yang teksturnya kasar dan memiliki ujung tajam/runcing, karena dapat melukai ikan hias peliharaan anda.

Sebelum memasukan tumbuhan air ke dalam aquarium sebaiknya kita pastikan sistem filter sirkulasi air yang dimiliki benar-benar bagus atau memenuhi syarat. Aksesori dalam kolam, terutama untuk tumbuhan air, membutuhkan oksigen yang mencukupi untuk bisa bertahan hidup. Jika pasokan oksigen kurang maka dikhawatirkan tumbuhan tersebut akan mati dan membusuk dalam akuarium tersebut sehingga akan mengganggu ikan hias didalamnya.

Sementara itu, aksesori lain seperti timbunan pasir atau batu-batuan bisa menjadi tempat berkumpulnya kotoran ikan jika tidak sering di bersihkan. Akibat zat amoniak di dalam akuarium akan terus meningkat jumlanya. Hal ini tentu menghambat pertumbuhan ikan. Maka sudah selayaknya bagi aquarium yang dihiasi berbagai aksesori, pergantian air harus lebih sering dilakukan dan filter air yang digunakan sudah berfungsi dengan baik.

Arwana Super Red Indonesia

Arwana (scleropages formosus) tergolong satwa langka yang dilindungi. Di kalangan masyarakat menengah atas, terutama di negara kawasan Asia, arwana merupakan ikan hias nomor satu yang paling digemari. Keindahan fisiknya diyakini dapat membawa hoki bagi pemiliknya. Di Cina, arwana dijadikan sebagai lambang kemakmuran.

Jenis ikan arwana Indonesia berdasarkan daerah asal dan habitatnya diantaranya Arwana Super Red (Super Red Arowana), Arwana Golden Red (Golden Red Arowana), Arwana Hijau atau Pino (Green Arowana).

Arwana Super Red (Super Red Arowana) terdapat di perairan Kalimantan Barat seperti Sungai Puyam, Sungai Seriang, dan Sungai Tawang. Super red juga hidup di danau-danau di sekitar Kalbar seperti Danau Aji, Danau Maid, Danau Saih, dan Danau Siluk.

Arwana Golden Red (Golden Red Arowana), tidak jauh berbeda dengan arwana super red; yang membedakannya hanya terlihat dari warna tubuh golden red yang didominasi warna kuning keemasan. Warna kuning keemasan ini tampak menonjol pada sisik dibagian kepala. Pada tepian sisik atau ring golden red berwarna kehitaman dan dibagian sirip belakang berwarna agak kemerahan.

Arwana Hijau atau Pino (Green Arowana), pehobi ikan arwana sering menyebutnya Arwana Pino. Warna dasar pada sisiknya dominan hijau. Meskipun tidak memiliki ring pada tepian sisik, arwana jenis ini tetap mempunyai keindahan tersendiri. Arwana Hijau terdapat di Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Myanmar.

Arwana Irian banyak ditemukan wilayah perairan di Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, dan Kabupaten Asmat. Scleropages Jardini, Jenis arwana ini juga ditemukan di Australia tepatnya di Sungai Queensland dibagian selatan Sungai Jardine dan Sungai Adelaide.

22 February 2014

Mengenal Dunia Kerang dan Bintang Laut

Dunia Kerang-keranganKerang Laut
Kerang LautKerang Laut

Sebagai hewan yang termasuk bertubuh lunak, secara umum ciri kerang kerang memiliki sepasang cangkang yang sama simetri dengan suatu ligament atau jaringan ikat. Kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur buka tutup cangkangnya. Kerang tidak memiliki kepala dan hanya simping yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan "kaki" berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara mengejut.

Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organ-organnya. Makanan kerang adalah plankton dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu. Semua kerang adalah jantan ketika muda, beberapa diantaranya menjadi betina seiring dengan kedewasaan.

Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak jaman purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber protein. cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan sampai alat pembayaran pada masa tersebut. Di jaman modern ini pemanfaatan kerang-kerangan adalah sebagai biofilter terhadap polutan.

Dunia Bintang Laut
Bintang laut (starfish), hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan. Bintang laut adalah hewan invertebrata yang bergerak bebas dengan menggunakan kaki-kaki tabungnya, merayap sepanjang dasar laut dalam kecepatan yang cukup rendah untuk kebanyakan spesies.

21 February 2014

Slide Rotasi di Layar Monitor

Sedikit membosankan juga sih melihat tampilan wallpaper standar yang udah ada dikomputer. Coba-coba browsing di google sambil cari gambar yang cocok untuk dibikin slide wallpaper. Akhirnya dapat juga tiga buah gambar, rencananya mau dijadikan slide rotasi supaya terlihat berubah-ubah dan lebih menarik saat dipandang pada layar monitor. Ketiga gambar tersebut dikombinasikan supaya bisa berubah-ubah. Mau ditest dulu deh.

Slide Rotation #1
Daun Kering

Slide Rotation #2
Foto Daun Kering

Slide Rotation #3

Menelusuri Jejak Stegodon Trigonochepalus

kerangka Stegodon Trigonochepalus atau gajah purba
Untuk mengobati kebosanan usai beraktifitas, mungkin hari ini ada yang sudah merencanakan untuk berlibur ke tempat menyenangkan bersama keluarga tercinta. Berwisata tak hanya menyenangkan, bahkan bisa menjadi kenangan indah untuk diceritakan kembali. Kita bisa mengunjungi berbagai tempat rekreasi seperti taman bermain, museum, kolam renang, kebun binatang atau bersepeda sambil menikmati keindaan obyek wisata alam.

Penasaran ingin melihat hewan purba lebih dekat? Di Museum Geologi Bandung kamu bisa melihat hewan-hewan jaman purba. Museum ini tak pernah sepi dari serbuan pengunjung dari berbagai kota. Menurut sejarah, di dunia ini museum yang menyimpan cerita dan saksi bisu jaman pra sejarah seperti dinosaurus ini jumlahnya sedikit.

Melihat bentuk bangunan Museum Geologi ini jelas sekali menggambarkan cerita yang sangat panjang. Nuansa art deco begitu kental sebagai bukti Museum tersebut dibangun sejak jaman kolonial dengan arsitek bernama Ir. Menalda van Schouwenburg. Awalnya gedung museum ini dibangun sebagai laboratorium geologi di Rembrandt Straat (sekarang Jalan Diponegoro). Hingga saat ini gedung yang berdekatan dengan Gedung Sate ini masih kokoh dan terpelihara.

Didalam ruangan museum terdapat berbagai batu-batuan, fosil dan kerangka makhluk purba yang dipajang rapih dengan dilengkapi keterangan bukti kesejarahannya. Kita akan takjub melihat kerangka Stegodon Trigonochepalus atau gajah purba. Gajah purba ini muncul pertama kali di lembah Sungai Nil sejak 35 juta tahun yang lalu dan menyebar hingga ke seluruh dunia, kecuali Australia. Seiring perubahan alam, hingga kini Stegodon yang bertahan hanya dua spesies yaitu Loxodonta Africana (gajah Afrika) dan Elephans Maximus (gajah Asia).

Merupakan pengalaman luar biasa saat berada di museum Geologi Bandung. Jika di sekolah pernah mendapat cerita seputar kehidupan purba, maka disini semua terlihat lebih nyata. Jika waktu yang dimiliki belum cukup untuk mendapatkan semua informasi tentang Museum ini, kita bisa langsung mencari tahu dari buku yang tersedia di souvenir shop.