Dunia Anak

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

17 November 2013

Tanaman Hias Anggrek Tanah

Anggrek Tanah

Pada umumnya anggrek merupakan tanaman epifit yang secara alami banyak tumbuh menempel pada dahan pohon. Sehingga dalam pembudidayaan selanjutnya memerlukan media yang serupa dengan karakter tersebut, maka tanaman anggrek tanah ini sedikit berbeda. Anggrek tanah mampu tumbuh dengan media tanah seperti tanaman hias lainnya. Sebagai Tanaman semak yang berumpun, anggrek tanah baik digunakan sebagai border pada tempat yang mendapat cahaya matahari. Sering juga dipakai untuk mengisi bak tanaman atau bidang bawah jendela kamar. Secara alami Anggrek Tanah tumbuh menjuntai membentuk rangkaian yang mampu menutupi dinding dan permukaan tanah.

Anggrek Penghias Pekarangan
Karakteristik tanaman anggrek tanah dalam perkembangannya dapat tumbuh mencapai tinggi 45 cm, dengan daun yang panjang melebar hingga 5-7 cm serta tulang daun sejajar dengan tepi daun. Daun anggrek tanah tubuh subur muncul berumpun dari permukaan tanah dan berwarna hijau terang. Diantara daun-daun tersebut muncul tangkai bunga yang panjangnya dapat mencapai 40 cm atau lebih. Masing-masing menopang cluster bunga yang muncul berwarna ungu atau putih pada setiap ujungnya. Jika kita amati rangkaian bunganya baru kita yakin betul bahwa jenis ini merupakan anggota keluarga anggrek.

Tanaman anggrek tanah tidak terlalu menyukai tanah yang basah, dalam kondisi kering selama beberapa saat sebelum penyiraman berikutnya justru akan merangsang munculnya tunas bunga. Akarnya juga tidak tumbuh terlalu menyukai tanah yang berada dalam kondisi lembab. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur sistem drainase yang baik pada anggrek tanah ini, terutama jika ditempatkan di boks tanaman sebagai penghias taman rumah.

Perbanyakan tanaman hias anggrek tanah ini dapat dilakukan dengan pemisahan anakan/rumpun kelompok tanaman yang telah cukup dewasa. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan pada tanaman dewasa yang telah terlalu padat sehingga produksi bunga menurun.

16 November 2013

Banjir dan Persoalan Perilaku Manusia

Bencana alam, khususnya banjir menjadi persoalan krusial yang dihadapi bersama. Banjir tahunan, lima tahunan, atau banjir berkala lainnya, seolah-olah sudah menyatu dalam kehidupan kita. Sulit dilepas karena memang banjir sepertinya sudah menjadi bagian dari masyarakat kita. Berbagai upaya yang dilakukan masyarakat seolah tanpa hasil. Bahkan untuk kasus banjir akhir-akhir ini menjadi langganan utama yang melibatkan banyak pihak. Sosialisasi antisipasi waspada bencana banjir telah banyak dilakukan sebagai bagian aksi pencengahan. Boleh jadi, upaya ini pun bukan langkah yang pertama, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir mengindikasikan betapa masalah ini begitu pelik. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil yang tak kunjung tuntas. Itu pula sebabnya, banjir bukan hanya sekedar teknis menyalurkan air dengan lancar ke dalam sungai-sungai atau tidak hanya membuat tanggul-tanggul di daerah aliran sungai, tetapi yang lebih penting adalah menyangkut perilaku manusia. Singkatnya persoalan perilaku manusia menjadi masalah utama penyebab terjadinya banjir.

Boleh jadi, banjir merupakan dampak dari ketidaktahuan dan ketidakdisiplinan manusia. Sebagian masyarakat tidak mengetahui bahwa membuang sampah di aliran sungai merupakan salah satu penyebab utama terjadinya banjir. Juga berdampak terhadap kesehatan setelah terjadi banjir. Mereka juga mungkin tidak menyadari bahwa mendirikan bangunan secara tidak proporsional akan memberi kontribusi terhadap bencana ini. Ketidaktahuan dan ketidakdisiplinan masyarakat tidak lantas menjadi kambing hitam atas persoalan ini. Tindakan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan juga berperan penting terjadinya bencana banjir. Sekecil apa pun peran setiap pihak, bisa jadi memberikan kontribusi terhadap berlangsungnya bencana banjir di sekitar kita.

Ketika kita dituntut untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini, maka kita tidak bisa bicara tentang kepentingan kelompok, melainkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Artinya, setiap kelompok dan bahkan individu sekali pun, turut bertanggung jawab mengatasi masalah banjir. Bahkan akan lebih cantik, jika inisiatif muncul dari setiap individu dan mulai merealisasikannya dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu.
Sisa Genangan AIr Banjir

Pentingnya Menjaga Kesehatan

Kesehatan merupakan karunia yang sangat berharga yang menjadi salah satu hak dasar manusia. Dalam pandandangan secara luas, kesehatan merupakan modal yang sangat berharga untuk menjalankan roda aktivitas kita sehari-hari. Beberapa faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas kesehatan adalah lingkungan, perilaku, perawatan kesehatan, dan faktor genetik. Bahkan perilaku kurang sehat seperti gaya hidup kurang teratur, pola konsumsi makanan yang tidak sehat, serta kurangnya kebiasaan berolahraga, sering menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit.

Hujan Deras

Seperti pada musim hujan dengan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini membuat kondisi lingkungan kurang memungkinkan. Timbulnya wabah flu, pilek, demam akibat cuaca yang kurang bersahabat. Genangan air dari sisa banjir bisa menimbulkan penyakit bagi kita. Dari kotornya air disekitar kita juga dapat menimbulkan diare, disentri, bahkan muntaber. Selain itu sisa genangan air tersebut menjadi tempat bersarangnya telur nyamuk yang bisa menimbulkan demam berdarah. Tentu saja fenomena ini tidak boleh dianggap enteng, karena terkait dengan ancaman terhadap kesehatan kita semua. Oleh karena itu, kita harus waspada dan mengantisipasi serta mencegah datangnya penyakit di musim hujan. Bagaimanapun juga, pencegahan jauh akan lebih murah dibanding pengobatan.

Berkaca fenomena alam saat ini, maka dari itu diperlukan upaya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mampu melakukan upaya pencegahan sejak dini. Tentu saja persoalan ini membutuhkan kesadaran kita semua.

15 November 2013

Merintis Kebiasaan Membaca dan Menulis Sejak Usia Dini

Komputer Anak
Menumbuhkembangkan kebiasaan menulis dan merintis kebiasaan membaca sejak dini merupakan bagian dari kreatifitas pribadi. Kegiatan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Dalam perkembangannya menulis memiliki fungsi yang lebih luas dan bukan hanya sekedar referensi fungsi bahasa semata.

Dalam intensitas hidup keseharian, seringkali menjadikan tulisan sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dan akan terjadi. Bahkan dikalangan remaja pada umumnya, kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi sebuah gaya hidup khususnya dalam hal pengaktualisasian segenap perasaan atau media curahan jiwa yang diformulasikan ke dalam bentuk cerita, puisi, ataupun karangan. Dengan demikian, keterampilan dalam menulis bukan hanya berkaitan dengan masalah komunikasi atau bahasa, tapi lebih dari itu, menulis dapat menjadi wahana positif bagi pengaktualisasian ekspresi khususnya para remaja.

Kegiatan menulis merupakan ciri peradaban sebuah bangsa. Hal ini tentunya menegaskan bahwa tulisan merupakan titik tolak penggalian sebuah sejarah peradaban manusia. Maka dari itu dengan adanya tulisan, kesinambungan sejarah serta proses transformasi pengetahuan senantiasa terjaga. Melalui tulisan, himpunan perkembangan dan pengetahuan dan teknologi seperti yang ada saat ini dapat diakomodasikan.

Istilah menulis kreatif dapat dipastikan bahwa hal ini memiliki tujuan yang jelas yaitu membangun pribadi yang kreatif. Kehadiran generasi dengan kepribadian yang kreatif tersebut diharapkan akan mempengaruhi kemajuan untuk kemudian hari. Karena tantangan di masa depan adalah pada sisi kreatifitas itu sendiri. Inspirasi tersebut tentunya perlu dikembangkan kembali, baik melalui transfer teori dan sharing pengalaman kepada generasi muda lainnya, hal ini penting untuk membangun pemahaman dan menggali ide kreatif sehingga mampu menjadi pribadi yang mandiri.

14 November 2013

Ekonomi Kreatif dari Sudut Kesenian

Topeng

Waah semakin banyak juga ya jika kita telusuri potensi kesenian lokal yang ada di negeri kita ini. Hmmm, seandainya kita data ternyata sangat banyak lho keanekaragaman budaya peninggalan masa lalu yang seharusnya dilestarikan dengan baik. Yuk, kita telusuri lagi kesenian apa saja sih yang yang belum kita ketahui.

Seni Tanjungan (Tari Topeng dan Ujungan) | Seni Tanjungan kepanjangan dari Tari Topeng dan Ujugan. Tari topeng dari Kota Bekasi ini biasanya dimainkan untuk memeriahkan acara perkawinan, khitanan, dan kaulan. Dalam pagelarannya tari topeng dilengkapi juga dengan drama komedi atau lawak yang menggambarkan tentang kehidupan masyarakat kecil. Sebagai alat pengiring musiknya didukung oleh kendang, rebab, gong, kenong tiga dan kecrek. Namun saat ini alat pengirin musik tajungan ditambah dengan terompet sebagai akibat dari pengaruh budaya betawi dan sunda.

Seni Tari Topeng Tunggal | Tari topeng tunggal merupakan bagian dari pentas topeng cerita atau utuh seperti halnya tarian topeng ajeng atau tarian topeng lipet gandes yang dimainkan secara rampak berjumlah tiga sampai lima orang. Tari topeng tunggal dimainkan oleh satu orang dengan membawakan tiga kedok atau topeng yang satu dan lainnya berbeda bentuk, warna dan karakter terutama dalam membawakannya.

Namun sayangnya potensi seni budaya tersebut hanya sebatas potensi saja dan belum sepenuhnya dimanfaatkan serta digali secara maksimal dalam konteks ekonomi kreatif. Yaah kata lainnya dapat memberikan kontribusi lebih maksimal kepada paguyuban kesenian itu sendiri atau kalangan senimannya.