26 November 2013

Jangan Bangunkan Kucing Tidur

Kucing Peliharaan Lucu
Kucing memang binatang yang lucu. Dibalik karakter lucunya ternyata kucing juga bisa berubah menjadi hewan yang galak. Suka nyakar. Namanya juga hewan kalo kita ganggu ya pasti bakal diserangnya. Dari tingkah laku hewan tersebut ternyata jika kita abadikan dengan kamera maka karakter lucu seekor kucing sudah tentu bisa menjadi koleksi foto yang menarik. Dari pada iseng ngerjain kucing tidur mendingan difoto untuk sekedar menyalurkan hobi.

Memotret adalah hobi yang menyenangkan, banyak sekali objek menarik disekitar kita yang bisa diabadikan dengan kamera, seperti memotret orang, pemandangan ataupun hewan. Objek foto apa pun bisa diabadikan sesuai selera masing-masing. Memotret objek yang bergerak diperlukan teknik dasar untuk melakukannya. Seperti dalam pemotretan hewan, selain diperlukan kesabaran namun juga penguasaan teknis pemotretan yang baik, karena setiap tingkah laku yang lucu pada gerakan khas hewan merupakan cerminan sifat bawaan hewan itu sendiri, dan tentunya menarik untuk dijadikan sebagai objek foto.

Memotret objek hewan dapat dikatakan menarik bila berhasil menangkap moment yang menyajikan tingkah laku khas pada hewan yang dipotret. Namun, terkadang moment yang ingin dipotret tidak sesuai dengan harapan, bisa karena gerakan hewan yang terlalu lincah, fokus tidak jelas, atau problem teknis lainnya sehingga hasil dari bidikan kamera kurang memuaskan. Untuk menghindari kendala ketika melakukan pemotretan pada hewan tersebut, beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain:

  • Dalam teknis pemotretan hewan di alam terbuka mungkin akan terkendala oleh beberapa hal teknis yang tidak terduga, kemungkinan tersebut bisa terjadi karena faktor pencahayaan dan objek pemotretan. Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan tersebut maka aturlah kecepatan rana kamera pada posisi kecepatan tinggi untuk ‘menghentikan’ gerakan hewan yang terlalu lincah, seperti memotret kucing yang sedang berlari. Pilih kecepatan rana 1/500 detik atau 1/1000 detik dengan bukaan diafragma f/5,6 sehingga akan menghasilkan fokus objek yang lebih baik.
  • Penggunaan film berkecepatan tinggi bisa menjadi pilihan lain ketika memotret objek bergerak seperti menggunakan film ASA 400 dan memilih bukaan yang kecil agar diperoleh ruang tajam yang luas. Namun hal terpenting dalam pemotretan hewan di alam terbuka diperlukan kesabaran dalam menangkap gerak khas setiap hewan yang hendak di foto.

0 comments:

Post a Comment