22 November 2013
Ikan Hiu Sang Predator
Melihat fotonya saja sudah menakutkan apalagi memotret sendiri ya. Ketika melihat deretan gigi tajamnya itu sudah jelas bahwa hewan ini memang sang pemangsa di laut lepas. Daging saja bisa terkoyak apalagi plat nomor?! Bisa jadi saat dikunyah suaranya mirip seperti orang lagi makan keripik singkong, kriuk..kriuk. Begitu renyah. Nah, sekarang mari kita telusuri asal usul jenis ikan tersebut.
Ikan Hiu (shark) termasuk jenis ikan berdarah dingin. Hiu dikenal sejak 420 juta tahun yang lalu, sebelum masa dinosaurus. Sejak saat itu, hiu memiliki diversifikasi ke 440 spesies, mulai ukuran dari lanternshark kurcaci kecil, Etmopterus perryi, satu spesies laut dalam hanya 17 cm (6,7 in) panjang, dengan hiu paus, Rhincodon typus, ikan terbesar, yang mencapai sekitar 12 meter.
Ikan Hiu ditemukan di semua laut hingga kedalaman 2.000 meter (6.562 kaki). Mereka umumnya tidak tinggal di air tawar, dengan beberapa pengecualian seperti ikan hiu sungai yang dapat hidup baik di air laut dan air tawar. Ikan hiu bernapas melalui 5-7 celah insang. Hiu memiliki dentikel kulit yang melindungi kulit mereka dari kerusakan dan ikan hiu juga memiliki parasit yang meningkatkan dinamika fluida mereka sehingga hiu dapat bergerak lebih cepat.
Beberapa spesies hiu yang dikenal antara lain hiu putih yang besar, hiu harimau, dan palu adalah predator puncak, di bagian atas rantai makanan di bawah air. Ikan hiu sangat luar biasa selain memiliki kemampuan sebagai predator, yang sering menjadi penguasa laut dalam, ikan hiu sering menakut-nakuti manusia sebagai bentuk pertahanan hidup dari ancaman serius nelayan dan kegiatan manusia lainnya.
0 comments:
Post a Comment