Siapa yang tak kenal dengan buah rambutan, jika sudah matang buah ini akan terasa sangat manis. Saat musim rambutan tiba, buah yang memiliki bentuk kulitnya menyerupai rambut ini akan membanjiri pasar tradisional ataupun supermarket. Pohon rambutan merupakan tanaman musiman dan akan berbuah sekitar pada bulan Maret hingga Mei, maka tak heran jika pada bulan tersebut biasanya banyak penjual buah menjual rambutan di pasar atau pedagang kaki lima.
Buah rambutan tergolong dalam jenis Esapindanceae merupakan tanaman tropis yang berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Suhu tropis tempat berkembangnya pohon rambutan sekitar 25 derajat celcius. Setelah tumbuh, tinggi pohon bisa mencapai 8 meter. Daun majemuknya membentuk bulat telur dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon dan ras lokal.
Pohon rambutan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan bersemi menghasilkan cabang dan daun yang baru. Pertumbuhan pohon rambutan akan berhenti dalam ketersediaan air yang sangat terbatas, dan pohon rambutan pun menjadi terhambat dalam pertumbuhannya. Pohon rambutan mulai berbunga setelah 7 tahun jika ditanam mulai dari bijinya, sedangkan jika pertumbuhan secara vegetatif pohon ini mulai berbunga dalam usia 2 tahun. Pembungaan pohon rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air tadi. Beberapa varietas unggul pohon rambutan yang sering dikenal di Indonesia antara lain:
1. “Rapiah” dari Pasar minggu;
2. “Bahrang” dari Langkat;
3. “Lebakbulus” dari Pasarminggu;
4. “Sibatuk Ganal” dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan;
5. “Nona” dari Kampa, Riau;
6. “Binjai” dari Pasarminggu;
7. “Antalagi” dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan;
8. “Sibongkok” dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan;
9. “Garuda” dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan;
10.”Tangkue” Lebak dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan;
11.”Narmada” dari NTB;
12.”Kundur” dari Riau.
0 comments:
Post a Comment