Dunia Anak

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

08 July 2014

Asus ZenFone Teknologi Hyper-Threading

Asus Zenphone 4

Intel semakin serius menggarap pasar smartphone. Setelah sebelumnya mengegarai model Lenovo K900 dan Samsung Galaxy Tab 3 10.1, kini prosesor Intel digunakan di smartphone Asus ZenFone terbaru yang harga banderolnya mulai Rp. 1.000.000.

Prosesor multi-core dirangkaian Asus ZenFone menggunakan teknologi Hyper-Threading milik prosesor Intel Atom, efektif untuk menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan. Tak perlu khawatir ponsel jadi lemot karena terlalu banyak memakai aplikasi.

Asus ZenFone 4 menggunakan layar 4 inci WVGA (800x480 pixel), RAM 1GB, kamera 5 MP, dan prosesor Intel Atom Z2520 dual-core 1.2 GHz dengan teknologi Quad-Thread Hyper-Threading. Harganya Rp. 1.099.000. Sementara, Asus ZenFone5 dibekali layar 5 inci 720p IPS, RAM 1GB, kamera 8 MP, dan prosesor dual-core 2GB Intel Atom Z2580 dengan Quad-Thread Hyper-Threading. Harganya Rp. 2.099.000. Terakhir adalah Asus ZenFone6 yang memiliki layar 6 inci IPS 720p, RAM 1 GB, kamera 13 MP, dan procesor yang sama dengan ZenFone5. Phablet ini dibanderol Rp.3.099.000.

Hyper-Threading adalah teknologi milik Intel yang memungkinkan CPU untuk bekerja pada beberapa aliran data secara bersamaan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi. Umumnya prosesor single-core memang hanya bisa memproses satu aliran data atau tugas pada satu waktu.

Alasan Asus memilih prosesor Intel Atom sebagai otak di ZenFone karena performa yang tinggi itu bisa dicapai dengan harga yang sangat kompetitif. (source: Asus-ZenFone4)

Terbang Menuju Pulau Mimpi

Shipboat Peter Pan

Petualangan di Pulau Mimpi, benar-benar mendebarkan. Biarpun kecil namun Peter Pan sanggup menghadapi bahaya yang mengancam keselamatan teman-temannya. Peter Pan dan Teikan terbang tinggi ke langit.

Pada saat itu, Wendy terlihat akan menerjunkan diri ke laut.
"Peter Pan, tolooooong!" teriak Wendy. Pada saat itu, Peter Pan terbang dengan kecepatan tinggi, dan kemudian menolong Wendy yang akan jatuh.
"Nah, kalian semua boleh bunuh para perompak ini!" teriak Peter Pan.
Anak-anak dibebaskan oleh Peter Pan, mereka mengumpulkan tenaga, lalu melawan para perompak itu. Kemudian, Kapten Hook dan para perompak lainnya, dilempar ke laut dan dimakan buaya.

"Asyik! Sejak saat ini kita bisa hidup tenang!" kata anak-anak sambil terbang dengan gembira.
"Sekarang, ayo kita antarkan Wendy dan adik-adiknya sampai di rumahnya di London!" kata Peter Pan.
Kemudian Peter Pan menaburkan bubuk sinarnya, lalu kapal perompak itu mengangkasa. Akhirnya setelah sampai di kota London, Peter Pan berkata,
"Sekarang turun dari kapal, dan terbanglah!"
"Selamat tinggal Wendy. John, Michael," kata Peter Pan dengan sedih.
"Tunggu, Peter Pan! Tinggallah di sini bersama kami," pinta Wendy. Setelah Wendy berkata demikian Peter Pan menjawab.
"Kalau aku hidup di dunia manusia, aku tak bisa menjadi dewasa. Karena itu sebaiknya aku kembali pulang ke pulau mimpi," kata Peter Pan agak menyesal tak bisa memenuhi permintaan Wendy. Lalu kapal perompak yang membawa Peter Pan, terbang menuju Pulau Mimpi dan menghilang di tengah bulan. (Tamat)

07 July 2014

Sepotong Kue Buat Peter Pan

Teikan and Peter Pan Flying

Kapten Hook sangat kejam, ia menaruh racun dalam kue yang dibuat Wendy untuk menjebak dan membunuh Peter Pan. Sepertinya Kapten Hook sduah tahu bahwa Peter Pan akan segera menolong anak-anak yang akan dijadikan sanderanya.

Kapten Hook sambil tertawa berkata,"Peter Pan pun mengerti. Lalu kalian semua, akan kujadikan umpat buaya!" Teikan yang mengetahui keadaan itu, mengintip diam-diam. Wah, Gawat! setelah para perompak keluar, tak lama kemudian Peter Pan kembali.

Peter Pan membaca surat yang tergeletak di atas meja dekat kue buatan Wendy. "Terima kasih Wendy," katanya sambil akan memasukan kue ke dalam mulutnya. Tapi tiba-tiba, Teikan muncul, dan menjatuhkan kue itu.

"Susah-susah Wendy membuat kue ini... kau benar-benar keterlaluan!" bentak Peter Pan. Sambil menangis, Teikan memakan sepotong kue. "Ukh! Aduuuh... sakit, Peter Pan... Anak-anak dibawa para perompak..." Setelah berkata begitu, Teikan mati.

"Teikan! Tolonglah akau. Jangan mati!" teriak Peter Pan.
Ketika setetes air mata Peter Pan yang hangat jatuh di dada Teikan, Teikan menjadi hidup kembali.
"Ah, Teikan... syukurlah. Nah, ayo kita tolong anak-anak itu!" ajak Peter Pan kepada Teikan.
Peter Pan dan Teikan terbang tinggi ke langit. Pada saat itu, Wendy terlihat akan menerjunkan diri ke laut.
"Peter Pan, tolooooong!" teriak Wendy. Pada saat itu, Peter Pan terbang dengan kecepatan tinggi, dan kemudian menolong Wendy yang akan jatuh.

Nah, bagaimana nasib Wendy yang akan terjun ke laut? Dapatkan Peter Pan menolongnya. Tunggu kisah Peter Pan selanjutnya. (bersambung bag.6)

06 July 2014

Jebakan Kapten Hook

Peter Pan and  Captain Hook Fighting

Dalam pertemuannya dengan Riri, Peter Pan kemudian membawa anak-anak ke perkampungan Indian. Lalu, untuk anak-anak itu, orang-orang desa menyelenggarakan sebuah ritual pesta. Dum, dum, dum, dum, demikian lah Peter Pan dan Riri menari dengan gembira mengikuti irama genderang.

Karena Wendy tak diajak menari bersama-sama oleh Peter Pan, ia merasa tak berguna di situ sehingga ia memutuskan untuk pulang. Wendy mengajak anak-anak pulang, lalu ia membuat sebuah kue, dan sebuah surat. Dalam suratnya, Wendy mengungkapkan kekesalannya.
"Peter Pan, kami semua kembali ke rumah di London. Aku sudah membakar kue ini, makanlah. Selamat tinggal." dalam surat yang ditulis Wendy.

Tetapi, pada saat itu Kapten Hook sedang mengintip diam-diam di luar jendela dan merencanakan jebakan Kapten Hook untuk Peter Pan. "Bagus... kalau mereka semua kutangkap, pasti akan gampang menangkap Peter Pan. Hei kalian, ayo tangkap semua anak-anak itu!" pekik Kapten Hook kepada anak buahnya. Dok, dok, dok... ! para perompak itu datang menyerang.

Anak-anak bukan main terkejut, mereka bermaksud melarikan diri tetapi mereka semua ditangkap oleh para perompak itu, dan diikat dengan tali. "Begitu Peter Pan kembali, kalian semua akan dibunuh," bisik Kapten Hook pada anak-anak. Mendengar itu secara spontan anak-anak berteriak, "Wa, ha, ha, ha! Apa kau bisa secerdik itu!"

"Peter Pan akan mati dengan racun ini," kata Kapten Hook sambil meneteskan racun ke kue buatan Wendy. Baik Wendy dan anak-anak, sambil menangis mereka berkata, "Stop! Jangan lakukan hal yang kejam itu!" Kapten Hook sambil tertawa berkata,"Peter Pan pun mengerti. Lalu kalian semua, akan kujadikan umpat buaya!" Teikan yang mengetahui keadaan itu, mengintip diam-diam. Wah, Gawat! setelah para perompak keluar, tak lama kemudian Peter Pan kembali.
(bersambung bag.5)

Pertemuan Peter Pan dan Kapten Hook

Peter Pan dan Kapten Hook

Dalam petualangannya ke negeri mimpi, Peter Pan menyuruh kawan-kawannya untuk menyelamatkan anak-anak dirumah. Setelah dimarahi, Teikan pergi terbang ke rumah anak-anak. Lalu ia berbohong kepada mereka, "Gawat! Peter Pan dibunuh oleh Wendy si tukang sihir!" Kemudian Wendy yang tak tahu apa-apa datang. "Aku akan tembak musuh itu!" kata Tootoruzu si ahli panah sambil menarik busur panah, dan anak panahnya mengenai dada Wendy.

"Bruk" Wendy jatuh ke tanah.
Peter Pan yang datang kemudian memeluk Wendy yang terjatuh, lalu bertanya kepada semuanya, apa sebabnya Wendy meninggal.
"Jadi karena Teikan berbohong, Wendy terbunuh.
Teikan! Aku tak mau melihatmu lagi," geram Peter Pan.

Sambil menangis, Teikan pergi terbang. Lalu Peter Pan mencabut anak panah itu. Lalu, Wendy kembali bernafas. Ternyata anak panah itu mengenai kalung mutiaranya. "Syukurlah Wendy... kau selamat berkat kalung mutiara ini," kata Peter Pan bersyukur. Semua orang amat gembira. Lalu Wendy membacakan anak-anak sebuah cerita yang menarik. Pada saat itu, di luar rumah, ternyata Kapten Hook dengan diam-diam sedang mengintip keadaan di dalam. Tetapi, kemudian... tik, tik, seekor buaya yang mengeluarkan bunyi jam, perlahan-lahan mendekati Kapten Hook.

Pada waktu memakan lengan Kapten Hook, jam tangannya ikut tertelan. Sampai sekarang pun masih berdetik di dalam perut buaya. "Hii...toloooong...,"jerit Kapten Hook, lari ketakutan.
Di rumah anak-anak, Wendy berlaku sebagai pengganti ibu dan hidup berbahagia dengan anak-anak. Pada suatu hari, pada saat semuanya pergi untuk bermain dengan putri duyung pulau, buaya menahan Riri, seorang anak suku Indian. Peter Pan terbang ke angkasa menolong Riri.

"Terima kasih, Peter Pan, sebagai tanda terima kasih, aku mengundangmu ke desaku," kata Riri.
(bersambung bag.4)