Dunia Anak

Dunia Masa Kecil

Inspirasi

Inspirasi.

Dunia Pengetahuan

Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.

Hobby

Seneng dengan Hal yang Baru.

Dongeng

Seru dengan Cerita Anak.

Showing posts with label Bunga. Show all posts
Showing posts with label Bunga. Show all posts

18 November 2013

Karakteristik Tanaman Bunga Sepatu

 Bunga Sepatu

Bunga sepatu atau nama ilmiahnya Hibiscus merupakan tanaman bunga khas sebagai bunga tropis. Karakteristik tanaman ini mudah tumbuh pada kondisi iklim apapun dengan daerah penyebaran yang luas dari daerah yang hangat, panas sampai mediterania. Bunga Sepatu sebagai tanaman semak tropis dengan tinggi mencapai tiga meter, memiliki percabangan rapat, daun mengkilap, muncul sepanjang masa berbentuk oval dengan ujung runcing. Pada bagian tepi daun dijumpai sedikit lekukan. Bila daun tersebut diremas akan mengeluarkan lendir.

Bunga Hibiscus Schizopetalus sedikit berbeda dengan h. Rosa Sinensis, atau kembang sepatu pada umumnya. Bunga berukuran lebih kecil dengan mahkota bunga yang berlekuk dalam sehingga tampak keriting, berwarna merah terang. Tangkai sari sangat panjang sehingga muncul menggantung di tengah mahkota bunga yang berlekuk dalam sehingga tampak keriting, berwarna merah terang. Tangkai sari sangat panjang sehingga muncul menggantung di tengah mahkota bunga yang terbuka penuh hingga sedikit melengkung ke arah luar. Bunga sepatu gantung lebih mudah layu dan gugur dari pada jenis lainnya.

Bunga sepatu tumbuh di tempat terbuka dengan sinar mantahari langsung sepanjang waktu sangat disukai. Selain itu dia juga menyukai iklim di daerah tropis yang relatif stabil. Apalagi bila ditunjang dengan persyaratan tanah yang ideal baginya. Jika masa berbunga sudah mulai berkembang perlu dilakukan pemangkasan pada ranting-ranting yang tidak produktif lagi. Pemangkasan bentuk perlu diterapkan pada pertanaman yang berfungsi sebagai pagar. Tinggi tanaman dipertahankan pada ketiggian 1-2 meter.

Stek batang yang telah mulai membentuk kayu dan cangkok pada ranting yang telah berbunga merupakan dua cara termudah untuk perbanyakan tanaman bunga sepatu. Permbentukan buah jarang terjadi secara alamiah, karena putik dan benangsari matang tidak bersamaan, selain itu letaknya sangat berjauhan, sehingga penyerbukan jarang terjadi.

17 November 2013

Tanaman Hias Anggrek Tanah

Anggrek Tanah

Pada umumnya anggrek merupakan tanaman epifit yang secara alami banyak tumbuh menempel pada dahan pohon. Sehingga dalam pembudidayaan selanjutnya memerlukan media yang serupa dengan karakter tersebut, maka tanaman anggrek tanah ini sedikit berbeda. Anggrek tanah mampu tumbuh dengan media tanah seperti tanaman hias lainnya. Sebagai Tanaman semak yang berumpun, anggrek tanah baik digunakan sebagai border pada tempat yang mendapat cahaya matahari. Sering juga dipakai untuk mengisi bak tanaman atau bidang bawah jendela kamar. Secara alami Anggrek Tanah tumbuh menjuntai membentuk rangkaian yang mampu menutupi dinding dan permukaan tanah.

Anggrek Penghias Pekarangan
Karakteristik tanaman anggrek tanah dalam perkembangannya dapat tumbuh mencapai tinggi 45 cm, dengan daun yang panjang melebar hingga 5-7 cm serta tulang daun sejajar dengan tepi daun. Daun anggrek tanah tubuh subur muncul berumpun dari permukaan tanah dan berwarna hijau terang. Diantara daun-daun tersebut muncul tangkai bunga yang panjangnya dapat mencapai 40 cm atau lebih. Masing-masing menopang cluster bunga yang muncul berwarna ungu atau putih pada setiap ujungnya. Jika kita amati rangkaian bunganya baru kita yakin betul bahwa jenis ini merupakan anggota keluarga anggrek.

Tanaman anggrek tanah tidak terlalu menyukai tanah yang basah, dalam kondisi kering selama beberapa saat sebelum penyiraman berikutnya justru akan merangsang munculnya tunas bunga. Akarnya juga tidak tumbuh terlalu menyukai tanah yang berada dalam kondisi lembab. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur sistem drainase yang baik pada anggrek tanah ini, terutama jika ditempatkan di boks tanaman sebagai penghias taman rumah.

Perbanyakan tanaman hias anggrek tanah ini dapat dilakukan dengan pemisahan anakan/rumpun kelompok tanaman yang telah cukup dewasa. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan pada tanaman dewasa yang telah terlalu padat sehingga produksi bunga menurun.