Saat anak sudah mulai mengembangkan daya imajinasinya, ia mulai berpikir kreatif yang membuatnya ingin selalu mencoba seperti yang pernah dilihatnya hingga mengidentifikasi bakatnya. Pada postingan kali ini, Afrina ingin mencoba bereksperimen membuat slime sendiri di rumah seperti teman-teman yang lainnya. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengasah kreativitas dan kemampuan motorik halus anak. Slime adalah salah satu permainan favorit anak-anak masa kini. Teksturnya yang kenyal dan bentuknya yang fleksibel membuat slime sangat menyenangkan untuk disentuh dan dimainkan. Anak-anak biasanya menyukai slime karena mereka bisa membentuknya menjadi berbagai model sesuai imajinasi mereka. Bahkan, bermain slime bisa jadi sarana untuk mengurangi stres bagi anak dan orang dewasa. Eksperimen membuat slime ini juga bisa menjadi kegiatan parenting kreatif yang melibatkan orang tua dan anak. Saat membuat slime, anak-anak bisa belajar mencampur bahan, mengenal tekstur, serta belajar mengikuti instruksi dengan menyenangkan. Ini menjadi kombinasi sempurna antara bermain dan belajar, atau yang sering disebut sebagai "play-based learning". Untuk membuat slime, biasanya dibutuhkan bahan-bahan sederhana seperti lem PVA (lem putih), air, boraks atau activator slime, serta pewarna makanan. Di sini, Afrina mencoba menggunakan bahan-bahan yang aman dan mudah ditemukan di rumah atau di toko alat tulis. Beberapa resep slime juga menggunakan baking soda dan contact lens solution sebagai alternatif activator yang lebih aman bagi anak-anak. Aktivitas membuat slime juga bisa dijadikan sebagai proyek DIY slime project for kids yang cocok dilakukan saat liburan sekolah atau akhir pekan. Selain menyenangkan, eksperimen ini bisa membangun rasa percaya diri anak karena ia telah berhasil membuat sesuatu sendiri. Kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai bahan konten media sosial seperti Instagram Reels atau video pendek di YouTube. Bermain slime memberikan manfaat sensorik karena anak bisa merasakan berbagai tekstur. Ini bagus untuk anak-anak usia dini yang sedang mengeksplorasi dunia melalui sentuhan. Permainan seperti ini termasuk dalam kategori sensory play yang banyak direkomendasikan oleh para ahli tumbuh kembang anak. Jadi, tidak hanya sekadar bermain, tetapi juga bermanfaat secara edukatif. Akhirnya, eksperimen ini menjadi pengalaman seru bagi Afrina. Ia jadi semakin semangat mencoba eksperimen-eksperimen lainnya di rumah. Untuk para orang tua, yuk coba kegiatan sederhana tapi seru ini bersama anak! Selain hemat biaya, membuat slime sendiri bisa jadi waktu berkualitas yang sangat berarti bagi keluarga. Jangan lupa dokumentasikan dan bagikan hasilnya ya!
Dunia Anak
Dunia Masa Kecil
Inspirasi
Inspirasi.
Dunia Pengetahuan
Belajar Ilmu Pengetahuan yang Ada di Dunia.
Hobby
Seneng dengan Hal yang Baru.
Dongeng
Seru dengan Cerita Anak.
25 May 2019
Eksperimen Seru Bikin Slime Sendiri di Rumah – Aktivitas Anak Kreatif dan Edukatif
Saat anak sudah mulai mengembangkan daya imajinasinya, ia mulai berpikir kreatif yang membuatnya ingin selalu mencoba seperti yang pernah dilihatnya hingga mengidentifikasi bakatnya. Pada postingan kali ini, Afrina ingin mencoba bereksperimen membuat slime sendiri di rumah seperti teman-teman yang lainnya. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengasah kreativitas dan kemampuan motorik halus anak. Slime adalah salah satu permainan favorit anak-anak masa kini. Teksturnya yang kenyal dan bentuknya yang fleksibel membuat slime sangat menyenangkan untuk disentuh dan dimainkan. Anak-anak biasanya menyukai slime karena mereka bisa membentuknya menjadi berbagai model sesuai imajinasi mereka. Bahkan, bermain slime bisa jadi sarana untuk mengurangi stres bagi anak dan orang dewasa. Eksperimen membuat slime ini juga bisa menjadi kegiatan parenting kreatif yang melibatkan orang tua dan anak. Saat membuat slime, anak-anak bisa belajar mencampur bahan, mengenal tekstur, serta belajar mengikuti instruksi dengan menyenangkan. Ini menjadi kombinasi sempurna antara bermain dan belajar, atau yang sering disebut sebagai "play-based learning". Untuk membuat slime, biasanya dibutuhkan bahan-bahan sederhana seperti lem PVA (lem putih), air, boraks atau activator slime, serta pewarna makanan. Di sini, Afrina mencoba menggunakan bahan-bahan yang aman dan mudah ditemukan di rumah atau di toko alat tulis. Beberapa resep slime juga menggunakan baking soda dan contact lens solution sebagai alternatif activator yang lebih aman bagi anak-anak. Aktivitas membuat slime juga bisa dijadikan sebagai proyek DIY slime project for kids yang cocok dilakukan saat liburan sekolah atau akhir pekan. Selain menyenangkan, eksperimen ini bisa membangun rasa percaya diri anak karena ia telah berhasil membuat sesuatu sendiri. Kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai bahan konten media sosial seperti Instagram Reels atau video pendek di YouTube. Bermain slime memberikan manfaat sensorik karena anak bisa merasakan berbagai tekstur. Ini bagus untuk anak-anak usia dini yang sedang mengeksplorasi dunia melalui sentuhan. Permainan seperti ini termasuk dalam kategori sensory play yang banyak direkomendasikan oleh para ahli tumbuh kembang anak. Jadi, tidak hanya sekadar bermain, tetapi juga bermanfaat secara edukatif. Akhirnya, eksperimen ini menjadi pengalaman seru bagi Afrina. Ia jadi semakin semangat mencoba eksperimen-eksperimen lainnya di rumah. Untuk para orang tua, yuk coba kegiatan sederhana tapi seru ini bersama anak! Selain hemat biaya, membuat slime sendiri bisa jadi waktu berkualitas yang sangat berarti bagi keluarga. Jangan lupa dokumentasikan dan bagikan hasilnya ya!